JURNAL INERSIA
https://ejurnal.polnes.ac.id/index.php/inersia
<p align="justify"><strong>Jurnal Inersia</strong> is a journal of civil engineering research and application at the Samarinda State Polytechnic published twice a year in March and November. First published in 2013. For writers interested in submitting a script, please <strong><em>register</em></strong> online. The manuscript is received no later than one month before the issuance month, and the reviewer process is online for approximately one month. Acceptance and rejection are done online and sent by email. </p> <p> </p>POLITEKNIK NEGERI SAMARINDAen-USJURNAL INERSIA1829-6025Penerapan Pengukuran Geometrik Konstruksi Jembatan Menggunakan Terrestial Laser Scanner (Objek Penelitian : Jembatan Arief Rahman Hakim, Samarinda)
https://ejurnal.polnes.ac.id/index.php/inersia/article/view/956
<p>Penggunaaan peralatan survei mengalami perubahan yang sangat signifikan pada beberapa tahun terakhir. Dan untuk mewujudkan digitalisasi konstruksi dalam setiap tahapannnya maka diperlukan peralatan survei yang mutakhir serta proses kerja yang sangat efisien dibandingkan dengan peralatan pengukuran lainnya yaitu dengan menggunakan <em>Terrestial Laser Scanner </em>(TLS). <em>Terrestial Laser Scanning </em>merupakan teknologi survei dan pemetaan dengan prinsip kerjanya adalah laser yang ditembakkan dari alat ke obyek permukaan hingga kembali oleh permukaan ke alat. Intensitas waktu yang dibutuhkan laser untuk memantul kembali kemudian dianalisis dan diolah sehingga didapatkan <em>point cloud </em>yang selanjutnya dimodelkan menjadi data 3D (tiga-dimensi). Studi ini dilakukan untuk mengukur struktur eksisting konstruksi jembatan dengan alat TLS. Dalam penelitian ini akan menunjukkan geometri jembatan pada kondisi eksisting. Dari hasil pengukuran dengan TLS diperoleh nilai akurasi tiap titik station yaitu 0,002 m serta nilai akurasi titik station gabungan yaitu 0,020 m.</p>Gusti Ahmad ZainiInsan KamilMuhammad Ridwan
Copyright (c) 2024 JURNAL INERSIA
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-04-302024-04-301611810.46964/inersia.v16i1.956Interpretasi Kelongsoran Menggunakan Geolistrik pada Daerah Longsor Jalan Ampera Samarinda, Jalan Untung Suropati Balai Latihan Kerja Samarinda, dan Jalan Poros Samarinda Tenggarong
https://ejurnal.polnes.ac.id/index.php/inersia/article/view/973
<p>Salah satu faktor penyebab terjadinya longsor adalah bidang gelincir yang dapat menyebabkan terganggunya kestabilan tanah. Metode yang akan digunakan pada penelitian ini adalah metode geolistrik <em>resistivity</em>. Metode geolistrik <em>resistivity</em> bertujuan untuk menentukan kedalaman dan jenis tanah yang akan dilaksanakan di tiga tempat yang berbeda. Pada penelitian ini masing–masing tempat dilakukan tiga kali pengujian menggunakan konfigurasi <em>Schlumberger</em> satu dimensi. Untuk pengolahan data menggunakan <em>Software Progress v.3.0</em>. Hasil dari penelitian yang merupakan bagian bidang gelincir di Jalan Ampera Samarinda di titik <em>sounding</em> 1 dengan kedalaman 0 – 1,78 meter, titik <em>sounding</em> 2 dengan kedalaman 0 – 2,36 meter, dan titik <em>sounding</em> 3 dengan kedalaman 0 – 1,17 meter merupakan jenis tanah lempung basah. Untuk Jalan Untung Suropati BLK Samarinda di titik <em>sounding</em> 1 dengan kedalaman 0 – 0,80 meter, titik <em>sounding</em> 2 dengan kedalaman 0 – 3,27 meter, dan titik <em>sounding</em> 3 dengan kedalaman 0 – 2,16 meter merupakan jenis tanah lempung pasir. Dan Jalan Poros Samarinda – Tenggarong di titik <em>sounding</em> 1 dengan kedalaman 0 – 2,23 meter, titik <em>sounding</em> 2 dengan kedalaman 0 – 1,54 meter, dan titik <em>sounding</em> 3 dengan kedalaman 0 – 1,78 meter merupakan jenis tanah lempung basah.</p>Nasha Nabila MaulidyaPramonoKukuh Prihatin
Copyright (c) 2024 JURNAL INERSIA
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-04-302024-04-3016192010.46964/inersia.v16i1.973Pengaruh Produktivitas Pekerja Pada Pekerjaan Pembesian dan Bekisting Proyek Pembangunan Brastagi Supermarket
https://ejurnal.polnes.ac.id/index.php/inersia/article/view/974
<p>Pembangunan ekonomi suatu negara tak terlepas dari peran sektor konstruksi yang menjadi tulang punggung pembangunan infrastruktur. Proyek pembangunan, seperti pembangunan gedung, jalan, perumahan, dan fasilitas umum lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas pekerja, serta faktor mana yang paling berpengaruh terhadap produktivitas pekerja pada proyek pembangunan Brastagi Supermarket. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dan survei yang diolah dengan uji validitas, uji reliabilitas, dan uji mean. Dari hasil perhitungan didapatkan besar nilai produktivitas pekerja berdasarkan nilai-nilai skor kuesioner masing-masing variabel adalah Y = 432+453+648+479+468+644 = 3.124 poin. Setelah dilakukan analisis data, dapat disimpulkan terdapat 6 faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas pekerja pada proyek pembangunan Brastagi Supermarket yaitu faktor usia, pengalaman kerja, upah, jumlah tanggungan dalam keluarga, kesehatan serta kondisi lapangan. Namun, faktor yang paling mempengaruhi produktivitas pekerja adalah faktor upah dimana variabel ini menduduki peringkat pertama sesuai dengan hasil data SPSS versi 26 dengan nilai koefisien sebesar 32,400. Semakin diberikannya upah yang sesuai dengan standar hidup pekerja, maka semakin tinggi pula produktivitas pekerja tersebut.</p>Alexius Awalludin HuluMelloukey Ardan
Copyright (c) 2024 JURNAL INERSIA
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-04-302024-04-30161212610.46964/inersia.v16i1.974Analisa Stabilitas Sheet Pile Sebagai Perkuatan Tebing Sungai (Studi Kasus: Sungai Karang Mumus Pada Sta 0+040-Sta 0+160 Kota Samarinda)
https://ejurnal.polnes.ac.id/index.php/inersia/article/view/975
<p>Pelaksanaan pembangunan pekerjaan turap berjangkar di tepi sungai Karang Mumus yang bertujuan untuk menahan beban lateral serta meningkatkan daya dukung sungai agar tidak terjadi gerusan/longsoran. Namun terjadi keruntuhan pada turap berjangkar yang telah dibangun, maka dilakukan analisis dengan tujuan mengetahui penyebab keruntuhan tersebut. Analisis metode perhitungan menggunakan teori Rankine untuk mengetahui nilai tekanan tanah, serta menggunakan program Plaxis 2D V20 untuk mengetahui angka aman dan displacement yang terjadi pada turap. Hasil yang didapatkan berdasarkan analisis yang dilakukan, digunakan turap wika tipe W-350 B dengan panjang turap 14 m, dan panjang angkur 15 m diperoleh nilai tekanan tanah aktif sebesar 547,54 kN, dan tekanan tanah pasif sebesar 1455,981 kN mengalami defleksi sebesar 0,094 m. Nilai defleksi yang terjadi pada turap sepanjang 14 m lebih besar dari nilai defleksi yang di syaratkan yaitu 0,07 m jadi dianggap turap tidak aman. Maka dilakukan analisis ulang dengan penambahan panjang menjadi 16 m, didapatkan defleksi sebesar 0,078 m, lebih kecil dari syaratnya yaitu sebesar 0,08 m, serta diperoleh nilai SF 3,281 > 1,5 maka dapat disimpulkan bahwa setelah penambahan panjang, tebing sungai menjadi stabil.</p>Ahmad Baihaqi BafandiRaudah AhmadPriyo Suroso
Copyright (c) 2024 JURNAL INERSIA
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-04-302024-04-30161273210.46964/inersia.v16i1.975Analisis Biaya Operasi Kendaraan dan Penentuan Load Factor Minimal Kendaraan Bus Trans Jogja Rute 3B
https://ejurnal.polnes.ac.id/index.php/inersia/article/view/976
<p>Salah satu metode transportasi yang dapat digunakan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas dan mengurangi bangkitan dan tarikan perjalanan di suatu wilayah adalah angkutan umum, salah satunya adalah Trans Jogja. Trans Jogja diharapkan dapat memperbaiki sistem angkutan di perkotaan wilayah Yogyakarta yang ada, sehingga tercipta angkutan umum perkotaan yang aman, nyaman dan tepat waktu. Salah satu trayek atau rute dari Trans Jogja yang memiliki rute paling panjang adalah rute 3B dari Terminal Giwangan ke Terminal Condongcatur yang memiliki rute 19,4 km dengan melewati 17 Halte. Untuk mengetahui kebutuhan operasional dari penyelenggaraan rute tersebut perlu dilakukan analisis Biaya Operasi Kendaraan (BOK) untuk armada yang digunakan, dan didapatkan hasil bahwa Biaya Operasi Kendaraan (BOK) Trans Jogja Rute 3B adalah sebesar 5.675 Rp/Km yang terdiri dari biaya tidak tetap sebesar 2.556 Rp/Km dan biaya tetap sebesar 2.604 Rp/Km serta biaya <em>overhead</em> sebesar 519 Rp/Km. Dari hasil tersebut dihitung pula besaran pendapatan rata rata yang diperoleh oleh kendaraan bus Trans Jogja Rute 3B adalah sebesar 5.196 Rp/Km sehingga kendaraan Trans Jogja Rute 3b memiliki <em>fare box ratio</em> sebesar 0,92 yang artinya penyelenggara mendapatkan kerugian dan didapatkan hasil <em>load factor</em> minimal agar penyelenggara mendapatkan keuntungan adalah minimal 68%.</p>Fauzan Prima YodhaMaria Laura Alviani Muda MakinOkkie Putriani
Copyright (c) 2024 JURNAL INERSIA
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-04-302024-04-30161333910.46964/inersia.v16i1.976Karakteristik Marshall pada Perkerasan Aspal AC-WC menggunakan Susbtitusi Reclaimed Asphalt Pavement (RAP)
https://ejurnal.polnes.ac.id/index.php/inersia/article/view/978
<p>Pemanfaatan Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) sebagai lapis perkerasan masih jarang dilakukan khususnya di Provinsi Kalimantan Timur. Material RAP tentulah mengalami penurunan kualitas selama masa layannya sehingga diperlukan pemeriksaan untuk mengetahui kelayakannya sebagai material penyusun perkerasan jalan baru. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kadar maksimum RAP pada campuran AC-WC dan nilai Indeks Kekuatan Sisa (IKS). Dalam penelitian ini dilakukan pengujian Marshall terhadap RAP dengan subtitusi agregat baru dari Palu dengan komposisi RAP sebesar 30%, 35%, dan 40%. RAP diperoleh dari hasil pengelupasan perkerasan jalan pada beberapa titik yang berlokasi di STA 3+400 jalan Simpang 3 Lempake -Simpang 3 Sambera dan Santan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kadar maksimum penggunaan RAP adalah sebesar 35% dengan stabilitas sebesar 1335kg; flow sebesar 3,10mm; VIM sebesar 2,7%; VMA sebesar 14,40%; VFA sebesar 78%; MQ 425%. Indeks Kekuatan Sisa (IKS) 92,79% dengan waktu perendaman 30 menit dan 24 jam, nilai KAO 6,15% di ambil dari pengujian RAP 40% masih memenuhi spesifikasi dan mendapatkan nilai indeks kekuatan sisa.</p>Sri Ayu WinartiSujiati JeprianiBudi Nugroho
Copyright (c) 2024 JURNAL INERSIA
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-04-302024-04-30161404610.46964/inersia.v16i1.978Penilaian Hasil Pekerjaan Lapisan Beton Pada Bahu Jalan Akses Tol
https://ejurnal.polnes.ac.id/index.php/inersia/article/view/979
<p>Bahu jalan memiliki fungsi sebagai tempat berhenti sementara kendaraan dalam kondisi darurat. Bahu jalan memiliki konstruksi lapis penutup permukaan (aspal atau beton) dan tanpa lapisan penutup. Standar lebar bahu jalan minimal 1 m. Lokasi studi pada jalan akses Tol Palaran Kota Samarinda dimana lapisan bahu jalan terdiri dari tanah dasar, lapis fondasi berupa aggregat kelas B dan lapisan beton setebal 25 cm serta lebar 2 m. Pada penelitian ini penulis melakukan evaluasi terhadap kualitas lapisan beton. Tahapan penelitian dengan cara pengumpulan data pengecoran, hasil pengujian kuat tekan beton kemudian melakukan evaluasi mutunya berdasarkan SNI 2847-2019. Mutu beton rencana sebesar <em>fc’</em> 20 MPa. Kriteria pertama penerimaan kuat tekan benda uji harus lebih dari <em>fc’</em> dan kedua harus lebih dari (<em>fc’</em>-3,5) MPa. Hasil yang diperoleh semua benda uji memenuhi kedua persyaratan maka kualitas betonnya dapat diterima dan pembayaran tanpa pengurangan harga satuan. Dengan demikian umur rencana jalan diharapkan dapat tercapai.</p>Desyana Nur FitrianiMuhammad Noor AsnanVebrian
Copyright (c) 2024 JURNAL INERSIA
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-04-302024-04-30161475310.46964/inersia.v16i1.979Marka Jalan Berpendar dalam Gelap: Inovasi Preservasi Jalan Berkelanjutan
https://ejurnal.polnes.ac.id/index.php/inersia/article/view/980
<p>Marka jalan adalah suatu tanda yang berada di permukaan jalan yang berfungsi untuk mengarahkan arus lalu lintas dan membatasi daerah kepentingan lalu lintas. Pembuatan marka jalan saat ini sudah menggunakan campuran bahan lokal yaitu rosin ester sebagai binder pengganti resin hidrokarbon. Meskipun bersifat reflektif, marka jalan tersebut masih dinilai kurang efektif karena beberapa lokasi jalan di Indonesia masih mengalami kekurangan lampu PJU (Penerangan Jalan Umum). Oleh karena itu, diperlukan inovasi terhadap material marka jalan, yaitu <em>glowing lines</em>. <em>Glowing line</em>s adalah inovasi dengan menambahkan zat khusus pada marka jalan sehingga marka akan bersifat menyala atau berpendar (<em>glow in the dark</em>) ketika intensitas cahaya berkurang sebagaimana pada saat malam hari. Pengaplikasian inovasi marka jalan <em>glow in the dark</em> dilakukan pada ruas jalan Bts. Kab. Batang-Bts. Kab. Kendal KM SMG 62+900, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah. Percobaan dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan berupa fosfor, cairan <em>thinner</em>, dan cat bening dengan perbandingan sebesar 2:3:5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendaran marka <em>glow in the dark</em> dapat maksimal terlihat pada pukul 18.00 WIB sampai dengan 19.00 WIB. Penerapan <em>glowing lines</em> ini diharapkan dapat meningkatkan keamanan atau keselamatan pengguna jalan terlebih jika wilayah tersebut memiliki akses lampu penerangan jalan yang kurang, sehingga dengan adanya marka jalan <em>glow in the dark</em>, diharapkan angka kecelakaan pengguna jalan dapat menurun. Penerapan marka <em>glow in the dark</em> bersifat futuristik dan lebih aman, serta menjadi alternatif terhadap daerah yang belum memiliki akses listrik untuk lampu PJU. Keuntungan ekonomi yang didapatkan dari inovasi jalan tersebut sejalan dengan penghematan energi yang menghilangkan lampu penerangan jalan).</p>Tisara SitaDian Rusmanawati
Copyright (c) 2024 JURNAL INERSIA
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-04-302024-04-30161546010.46964/inersia.v16i1.980Rehabilitasi Oprit Menggunakan Metode Slab On Pile Slab Studi Kasus Jembatan Putri Petong Sungai Kendilo
https://ejurnal.polnes.ac.id/index.php/inersia/article/view/985
<p>Dengan melihat usia konstruksi jembatan Putri Petong Sungai Kendilo di Penajam Paser Utara yang berusia kurang lebih 10 tahun secara visual terjadi penurunan fungsi diberbagai elemen jembatan terutama dibagian oprit jembatan, dengan elevasi kemiringan oprit 5%. Dan telah terjadi penurunan kurang lebih 31,5 cm. Penurunan oprit dapat mendorong gelagar dan lantai jembatan yang berujung kegagalan struktur. Oleh karena itu perlu analisa dan evaluasi untuk merencanakan konstruksi yang memenuhi syarat dari sisi keamanan sturuktur jembatan dan kenyamanan berlalu lintas yang bertujuan untuk menyajikan perencanaan konstruksi pile slab sebagai pengganti oprit jembatan yang mengalami penurunan sehingga dapat mengetahui daya dukung tanah dalam menilai kemampuan daya dukung tiang pancang dalam memikul beban yang ada. Metode yang digunakan adalah pendekatan perhitungan data tes lapangan yaitu SPT dan menggunakan perhitungan pembebanan untuk menganalisis struktur dalam memikul beban tanah, data tanah, data pembebanan, dan analisis rancangan pile slub. Dari hasil analisis dan perhitungan perencanaan pile slab cocok dan relevan digunakan untuk memenuhi syarat dari sisi keamanan struktur jembatan dan kenyamanan berlalu lintas dan juga sebagai pengganti oprit jembatan yang mengalami penurunan. Berdasarkan Analisa dan perhitungan yang dilakukan dapat direncanakan pondasi pile slab dengan dimensi diameter 0,5 meter tebal 0,25 m dan Panjang 54 meter dengan susunan jumlah tiang dalam arah memanjang sebanyak 10 buah, jumlah tiang dalam satu baris sebanya 5 buah dan jumlah tiang total sebanyak 50 buah. Dari hasil analisis plaxis diketahui penurunan sebesar 6,083 x 10<sup>-3</sup> dalam waktu kurun waktu 3 bulan</p>La JayaniPriyo SurosoInsan Kamil
Copyright (c) 2024 JURNAL INERSIA
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-04-302024-04-30161617110.46964/inersia.v16i1.985Penggunaan Steel Fiber Sebagai Pengganti Besi Tulangan pada Pengecoran Pelat Lantai Proyek BPSP XI PT Kawasan Industri Wijayakusuma Semarang
https://ejurnal.polnes.ac.id/index.php/inersia/article/view/986
<p>Kawasan industri merupakan area di mana berbagai jenis industri beroperasi seperti manufaktur, produksi, perakitan, dan pengolahan. Salah satu kawasan industri di Indonesia adalah Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW). Sebagai pengembang dan pengelola kawasan, pemanfaatan lahan yang dimiliki KIW selalu ditingkatkan guna memenuhi pelayanan terhadap tenant seperti pembangunan pabrik/gudang BPSP XI ini KIW melakukan inovasi yaitu dengan menggunakan <em>Steel Fiber (Dramix) </em>sebagai pengganti besi tulangan atau <em>wiremesh </em>pada pengecoran pelat lantai dasar, hal ini dilakukan untuk menekan <em>cost</em>, namun tetap mengutamakan mutu yang berkualitas. Penelitian ini menggunakan metode <em>trial and error </em>dan juga observasi yang dilakukan di laboratorium dengan mengacu pada SNI 03- 2834-2000. Sampel beton menggunakan balok dengan dimensi 15x15x60 cm dan kubus 15x15x15 cm. Komposisi campuran beton <em>dramix </em>dilakukan dengan trial untuk mendapatkan prosentase dari total agregat kasar yang optimum dengan kuat tekan rencana K-175 dengan perbandingan FAS 0,46. Hasil trial dalam penelitian ini menghasilkan persentase 17,29 % lebih besar kuat tekan beton dramix yaitu 241,90 Kg/cm<sup>2</sup> dibandingkan dengan kuat tekan beton normal yaitu 212,87 Kg/cm2 di umur 28 hari. Biaya yang dikeluarkan untuk membuat beton dramix ini lebih murah Rp 197.816 per m<sup>3</sup> dibandingkan dengan beton bertulang dengan rancang campur kuat tekan yang sama. Penggunaan <em>steel fiber (dramix) </em>pada pengecoran pelat lantai dasar merupakan inovasi yang tepat, karena memiliki kuat tekan yang tinggi dan harga terjangkau.</p>Dianita Ratna KusumastutiDedi Budi SetiawanAditya Deva HernandaSunu Pandya Wicaksana
Copyright (c) 2024 JURNAL INERSIA
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-04-302024-04-30161727510.46964/inersia.v16i1.986Analisis Stabilitas Retaining Wall Pada Blok Landfill Sanitari TPA
https://ejurnal.polnes.ac.id/index.php/inersia/article/view/987
<p>Kestabilan dinding penahan tanah merupakan suatu hal yang paling penting dalam struktur pembangunan TPA. Untuk menunjang strukturnya, dinding penahan tanah kuat terhadap gaya geser, gaya guling dan daya dukung sehingga perlu dianalisis apakah dinding tersebut aman. Seperti halnya dinding penahan tanah pada TPA Dusun Sungai Basah Tadukan Raga Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang yang menunjukan tumpukan tanah lebih tinggi dari pada dinding penahan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai faktor keamanan dinding penahan tanah. Pada TPA dusun sungai basah menggunakan metode perhitungan analisis Coulomb dan Rankine. Hasil analisis menunjukan bahwa metode Rankine pada perhitungan stabilitas gaya guling pada Rankine mendapatkan hasil SF 1,858>1,5 sedangkan Coulomb SF 2,039>1,5. Stabilitas terhadap gaya geser untuk Rankine 1,8488>1,5 sedangkan Coulomb 2,032>1,5 dinyatakan aman. Faktor keamanan daya dukung tanah mendapat hasil 3,83>1,5 dinyatakan aman. Dari hasil analisis dapat disimpulkan dinding penahan tanah TPA dusun sungai basah aman terhadap gaya geser, gaya guling dan daya dukung tanah.</p>Rindi OktavianaTika Ermita Wulandari
Copyright (c) 2024 JURNAL INERSIA
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-07-222024-07-22161768110.46964/inersia.v16i1.987Korelasi Kekuatan Tekan dan Kekuatan Tarik Belah Beton Busa Komposisi Bahan Ramah Lingkungan
https://ejurnal.polnes.ac.id/index.php/inersia/article/view/988
<p>Perkembangan infrastruktur di bidang teknik sipil semakin pesat, termasuk material konstruksi yang ringan, berkelanjutan, dan ramah lingkungan. Inovasi yang dikembangkan adalah penggunaan busa pada komposisi beton dengan berat <2,0 N/mm2 menurut SNI 03 3449 2002 sehingga termasuk dalam kategori beton ringan. Beton busa mempunyai komposisi semen, pasir dan air yang sama dengan mortar, perbedaannya terletak pada penambahan busa cair yang ditambahkan setelah menjadi mortar. Fungsi busa adalah untuk membentuk rongga pada struktur beton busa dan mengurangi penggunaan pasir dan semen. Parameter sampel berbentuk silinder dengan tinggi 20 cm dan diameter 10 cm dengan jumlah 20 buah. Pengeringan udara kering pada umur 3 hari 28 hari. Penelitian menunjukkan bahwa sampel uji mempunyai nilai koreksi kuat tekan dan kuat tarik belah sesuai dengan umur desain sebesar 0,3295. Volume busa yang besar mengakibatkan kuat tekan dan tarik menjadi lebih rendah sebesar 86,92 %, dan perilaku sampel memiliki korelasi tegangan-regangan getas dengan pola elastis. Presentasi kuat tekan dan kuat tarik belah pada umur 28 hari adalah 0,016 %.</p>SyahrulAmir
Copyright (c) 2024 JURNAL INERSIA
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-04-302024-04-30161829110.46964/inersia.v16i1.988Inovasi Metode Kerja Sliding Formwork U-Ditch sebagai Dukungan Percepatan Pelaksanaan Paket I.4-Pembangunan Jalan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang
https://ejurnal.polnes.ac.id/index.php/inersia/article/view/989
<p>Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang terletak di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Dukungan Direktorat Jenderal Bina Marga pada Pembangunan KIT Batang diwujudkan dengan pembangunan jalan di dalam kawasan dan jalan akses menuju kawasan, salah satunya adalah Paket I.4-Pembangunan Jalan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang (Paket I.4-KITB). Paket ini merupakan <em>crash program </em>pembangunan jalan <em>rigid pavement </em>sepanjang 19,17 km yang harus diselesaikan dalam waktu 8,5 bulan dengan pagu anggaran Rp619 Miliar. Oleh karena itu, diperlukan inovasi metode kerja dalam rangka mendukung percepatan pelaksanaan pekerjaan Paket I.4-KITB agar dapat selesai tepat waktu, mutu, dan biaya. Salah satu inovasi yang dikembangkan oleh paket ini adalah metode <em>sliding formwork </em>dalam pembuatan <em>U- Ditch. </em>Penggunaan <em>sliding formwork </em>dibandingkan dengan metode cor di tempat (<em>in situ</em>) konvensional akan menghasilkan mutu sesuai spesifikasi, dimensi sesuai dengan <em>shop drawing</em>, serta secara estetika terlihat lebih baik. Biaya pelaksanaan lebih rendah karena metode <em>sliding formwork </em>tidak memerlukan penggunaan alat berat untuk menggeser panel bekisting. Produktivitas pekerjaan <em>U-Ditch </em>dapat ditingkatkan semula 24 meter per hari menjadi 48 meter per hari per grup pekerja. Inovasi <em>sliding formwork </em>dapat diterapkan di proyek konstruksi lain, karena proyek jalan identik pula dengan pekerjaan saluran, sehingga dapat dilakukan modifikasi dimensi sesuai dengan desain saluran proyek tersebut. Inovasi dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi merupakan salah satu bentuk kesigapan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam membangun negeri.</p>Tisara SitaSupriyono
Copyright (c) 2024 JURNAL INERSIA
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-04-302024-04-301619210210.46964/inersia.v16i1.989Pengaruh Penambahan Sirtu dan Kapur Pada Stabilitas Tanah Lempung Terhadap Daya Dukung Tanah Dasar Perkerasan Lentur
https://ejurnal.polnes.ac.id/index.php/inersia/article/view/990
<p>Tanah merupakan material utama dalam dunia konstruksi, karena semua bangunan akan bertumpu pada tanah. Ada beberapa jenis tanah yang bermasalah baik dari segi daya dukung tanah, salah satunya tanah lempung. Seperti tanah di daerah Desa Separi, Tenggarong Sebrang, Kutai Kartanegara yang tergolong tanah lempung sehingga penelitian ini bertujuan untuk menjadi alternatif stabilisasi dan perkuatan tanah lempung dengan mencampurkan sirtu dan kapur. Tanah yang digunakan pada penelitian ini berdasarkan klasifikasi AASHTO termasuk dalam kelompok A-7-5. Sirtu yang digunakan sebagai bahan tambah pada penelitian ini diambil dari desa Desa Apung, Kecamatan Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, dan Kapur yang digunakan adalah kapur tohor. Variasi sirtu pada pengujian ini 15%, 20%, dan 25%, sedangkan variasi kapur 2%, 4%, dan 6%. Pada pengujian ini dilakukan uji kuat tekan bebas dan CBR untuk mengetahui nilai daya dukung tanah asli maupun tanah campuran. Hasil penelitian yang dilakukan dengan penambahan sirtu dan kapur dapat memperbaiki daya dukung tanah, dengan pengujian kuat tekan bebas campuran 25% sirtu dan 4% kapur didapat nilai optimum qu 3,516 kg/cm<sup>2</sup>. CBR tanah campuran 25% sirtu dan 6% kapur dengan nilai 11,35% memenuhi syarat CBR tanah sebagai dasar perkerasan jalan minimal 6%.</p>HayatullahPriyo SurosoSSN. BanjarsantiAyetno
Copyright (c) 2024 JURNAL INERSIA
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-04-302024-04-3016110311210.46964/inersia.v16i1.990Analisis Perbandingan Kuat Tekan Beton Dengan Menggunakan Adukan Manual, Semi Dan Ready Mix
https://ejurnal.polnes.ac.id/index.php/inersia/article/view/991
<p>Dalam dunia konstruksi sekarang ini pekerjaan beton banyak digunakan dalam pembangunan proyek konstruksi.Sifat beton berubah karena sifat semen, agregat, dan air, maupun perbandingan campurannya. Dalam pelaksanaan pekerjaan beton memiliki berbagai beberapa cara pengadukan seperti pengadukan beton dengan manual, semi (molen) dan ready mix.Penelitian ini dilakukan dengan cara membuat benda uji dengan tiga cara pengadukan yang berbeda dengan kuat tekan beton rencana f’c 20 Mpa.Ketiga pengadukan ini digunakan dalam tergantung dari kondisi pekerjaan beton beserta memiliki kegunaan masing-masing.Berdasarkan hasil pengujian, analisis data, dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan, hasil pengujian dengan cara pengadukan Manual, Semi dan Ready Mix dengan kuat tekan rata-rata : 24,63 MPa, 30,58 MPa dan 30,86 MPa. Hasil penelitian menyatakan bahwa penelitian yang dilakukan telah memenuhi target estimasi fc = 20 MPa.</p>Rini MalauIrwan
Copyright (c) 2024 JURNAL INERSIA
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-04-302024-04-3016111311810.46964/inersia.v16i1.991Analisis Potensi Likuifaksi Berdasarkan Data Bore Log Pada Proyek Reklamasi Belawan Phase-1
https://ejurnal.polnes.ac.id/index.php/inersia/article/view/992
<p>Belawan merupakan salah satu wilayah di Sumatera Utara dan berbatasan langsung dengan Selat Malaka. Belawan dijadikan sebagai Pelabuhan, tempat kapal-kapal bersandar untuk kapal penumpang maupun kapal pengangkut logistik. Salah satu terminal di area Pelabuhan belawan membutuhkan perluasan lahan, sehingga pemerintah Propinsi Sumatera Utara membuat proyek reklamasi untuk memperluas terminal peti kemas guna memaksimalkan potensi belawan serta membuat proses bongkar-muat barang logistik menjadi lebih efektif dan efisien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi likuifaksi pada Proyek Reklamasi Belawan Phase-1 ketika terjadinya gempa pada kekuatan 7,0 SR, dan 8,0 SR pada BH.01 dan. Berdasarkan peta persebaran tanah, Belawan merupakan wilayah dengan jenis tanah organik. Metode penelitian yang digunakan ialah menggunakan data primer dari data <em>bore log</em> proyek, kemudian data sekunder menggunakan data dari <em>website</em> Puskim PU. Tahapan penelitian ini ialah mengambil data tanah dari proyek dan data gempa dari Puskim PU, kemudian melakukan metode perhitungan analisis potensi likuifaksi menggunakan metode <em>Young-Idriss </em>dengan metode <em>Idriss Boulanger</em>. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan adalah potensi likuifaksi hanya terjadi pada lapisan tanah 01.00 – 01.50 berdasarkan Desain Spektra Indonesia Puskim PU pada BH.01.</p>Ahmad Tulus KurniawanTika Ermita WulandariRudianto Surbakti
Copyright (c) 2024 JURNAL INERSIA
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-04-302024-04-3016111912810.46964/inersia.v16i1.992Perbandingan Perhitungan Konsolidasi Menggunakan Metode Cassagrande dan Taylor vs Parallel Rebound dan Asaoka
https://ejurnal.polnes.ac.id/index.php/inersia/article/view/993
<p>Penurunan tanah merupakan permasalahan yang sering dihadapi pada pekerjaan konstruksi diatas tanah lunak. Penurunan tanah yang terjadi berhubungan erat dengan waktu pembebanan, beban yang diberikan, keadaan dan karakteristik tanahnya. Tanah yang penurunannya tidak diperhitungkan pada nilai parameter yang kurang tepat dan tidak sesuai akan terjadi kerusakan pada suatu konstruksi. Dalam penelitian ini akan dibandingkan perhitungan tekanan pra-konsolidasi (<em>Pc’</em>) menggunakan metode Cassagrande <em>versus</em> Parallel Rebound. Pada perhitungan nilai koefisien konsolidasi (<em>Cv</em>) menggunakan metode Akar Waktu (<em>Taylor</em>) <em>versus</em> Asaoka (1978). Dari 10 sampel yang di analisis, 7 sampel menunjukkan pada metode Parallel Rebound menghasilkan penurunan konsolidasi yang lebih besar penurunannya. Sehingga ketika penurunan terjadi di lapangan, perencana dapat mengambil langkah-langkah yang tepat dalam perencanaan konstrusi di atas tanah lunak. Dan nilai koefisien konsolidasi (<em>Cv</em>) pada metode Asaoka menghasilkan lebih lama waktu penurunan dibandingkan dengan metode Taylor.</p>PramonoKukuh PrihatinVicka Devira Septhia
Copyright (c) 2024 JURNAL INERSIA
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-04-302024-04-3016112913710.46964/inersia.v16i1.993Penilaian Kondisi Komponen dan Elemen Jembatan Rangka Baja Atas Metode BMS dan FCM
https://ejurnal.polnes.ac.id/index.php/inersia/article/view/994
<p>Jembatan berfungsi untuk menghubungkan dua bagian kota yang terputus oleh adanya rintangan seperti, alur sungai, saluran irigasi dan pembuangan, waduk, dan lain-lain. jembatan rangka baja Tenggarong meghubungkan dua tempat utara dan selatan. jembatan dibangun 1950-1953 sumber dari masyarakat. umur Jembatan > 80 tahun keatas.Tujuan pemeriksaan metode BMS & FCM pada jembatan secara visual,memastikan kerusakan kompunen dan elemen jembatan rangka baja atas.metode BMS ada 2, metode FCM 8 kriteria penilaian secara umum. Hasil penilaian pengamanan penguna jalan/sandaran, batang tepi kiri, batang diagonal kanan, batang diagonal kiri, gelagar melintang/transom penyebab kerusakannya berdasarkan penilaian BMS dan PBJ&J No 01/PBM/2022 adalah penurunan mutu atau kinerja proteksi korosi terhadap (lapisan pelindung/cat), penuan terhadap struktur, kompnen yang rusak,teremdam banjir, berkarat perubahan bentuk pada kompunen, lembab (akibat korosi). maka Nilai Kondisi (NK) 4 (kritis), pada seluruh permukaan dan sudah mulai terjadi karat pada daerah ujung, goresan dan baut atau >10% dari dimensi penampan maka Nilai Kondisi (NK) 5 (Runtuh), Rekomendasi FCM (Michael J. Parr.dkk.,2010). apabila ada kriteria yang tidak terpenuhi maka pemeriksaan selanjutnya disesuaikan kondisi peraturan jembatan Indonesia selanjutnya dianalisis menggunakan aplikasi SAP 2000 untuk mengetahui batang FCM atau batang kritis pada struktur jembatan rangka baja atas Tenggarong</p>AyetnoPriyo SurosoTumingan
Copyright (c) 2024 JURNAL INERSIA
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-04-302024-04-3016113814710.46964/inersia.v16i1.994