Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Pemerintah dalam Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bontang Tahun 2014-2018
Abstract views: 165
,
Fulltext downloads: 165
Abstract
This study aims to determine the financial performance of local revenue of Bontang City for the period 2014-2018. Thw Analytical tools used are revenue growth, the degree of decentralization, regional independency, the regional financial dependency, the effectiveness of local taxes, and the degree of contribution of the BUMD contributions as well spending growth, operating expenditure, capital expenditure, and expenditure efficiency. The results showed that the financial performance of Bontang's regional income in general had increased. Even so the regional financial performance of the Bontang city in terms of revenue in general is still not good. This is evidenced by the average growth of income experiencing negative growth of -1.69%, the degree of decentralization ratio is still lacking due to a percentage of 13.37%, the ratio of regional independence is very low due to a percentage of 16.26%, the ratio of regional financial dependence is very high due to a percentage of 87.18%, the ratio of effectiveness of effective local tax due to a percentage of 107.55%, and the degree of contribution of BUMD has contributed due to the percentage of 3.23% and regional expenditure in the city of Bontang in general can be said to be good. This is evidenced by the average growth of expenditure experienced a negative growth of -2.02, the ratio of operating expenditure to total expenditure dominated because of a percentage of 71.15%, the ratio of capital expenditure to total expenditure did not dominate due to a percentage of 28.23%, and efficient shopping efficiency ratio due to a percentage of 84.87%.
References
Assidiqi, B. (2016). Analisis Kinerja Keuangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Klaten Tahun 2008-2012. Jurnal Profita: Kajian Ilmu Akuntansi, 4(5).
Badan Litbang Depdagri RI dan FISIPOL – UGM. (1991) . Pengukuran Kemampuan Keuangan Daerah Tingkat II Dalam Rangka Otonomi Daerah Yang Nyata Dan Bertanggung Jawab, Jakarta.
Bastian, Indra. (2006). Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga.
Ekasari, Leli.(2018). “Analisis Kinerja Pengelolaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten Tulungagung Tahun 2014 – 2016”. Jurnal. Universitas Nusantara PGRI Kediri.
Halim, Abdul. (2008). Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat.
Halim, Abdul. (2012). Akuntansi Sektor Publik - Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi Keempat. Jakarta: Salemba Empat.
Halim, Abdul. (2014). Akuntansi Keuangan Daerah Akuntansi Sektor Publik. Edisi Empat. Jakarta: Salemba Empat.
Hakim, Mochammad Faishal. (2018). “Analisis Kinerja Keuangan pada Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman Tahun Anggaran 2010-2016”. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Yogyakarta.
Karlina, A. (2017). “Analisis Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah dalam Pengelolaan APBD kota Surabaya Tahun 2012-2015”. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, 6(3)
Putri, Ayu Atika. (2018). “Analisis Kinerja Keuangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Studi Kasus pada Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2012-2016”. Skripsi. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Wiwaha Yogyakarta, Yogyakarta.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005, tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004, tentang Pemerintah Daerah.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004, tentang Perimbangan Keuagan antara Pemerintah Pusat dan Daerah.
Mahmudi. (2016). Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Edisi 3. STIM YKPN. Yogyakarta.
Mardiasmo. (2002). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi.
Mardiasmo. (2004). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi.
Ramadani, Rani Febri, Elfreda Aplonia Lau & Suyatin. (2016). “Analisis Kinerja Keuangan Daerah Kota Samarinda”. Jurnal. Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda.
