Abu Daun Bambu Sebagai Bahan Subtitusi Semen Terhadap Kinerja Beton Normal

  • Arkham Iskandar Politeknik Negeri Samarinda
  • Hidayat Mohammad Politeknik Negeri Samarinda
  • Sujiati Jepriani Politeknik Negeri Samarinda
Abstract views: 35 , Fultext downloads: 31
Keywords: Keywords : Bamboo Leaf Ash, Normal Concrete, concrete compressive strength, concrete bending strength

Abstract

Hasil pembakaran daun bambu akan menghasilkan abu yang mengandung silika (SiO2) yaitu suatu bahan yang juga ada pada semen. Silika berfungsi sebagai pengikat material penyusun beton. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui karakteristik beton yang optimal dengan variasi penambahan abu daun bambu. Beton dirancang dengan mutu beton fc’20 MPa dengan variasi penambahan abu daun bambu 0%, 8%, 12%, dan 16% dari campuran semen. Pengujian kuat tekan beton dilakukan pada umur 7 dan 28 hari berbentuk silinder ukuran 10 cm x 20 cm dan pengujian kuat lentur beton dilakukan pada umur 28 hari berbentuk balok ukuran 15 cm x 15 cm x 60 cm. Dari hasil pengujian diperoleh bahwa beton yang optimal terdapat pada variasi penambahan abu daun bambu 8% dengan kuat tekan dan kuat lentur beton sebesar 11,51 MPa dan 2,12 MPa.

References

Amu, O., & Adetuberu, A. (2010). Characteristics of Bamboo Leaf Ash Stabilization on Lateritic Soil In Highway Construction. International Journal of Engineering And Technology.
Badan Standar Nasional Indonesia . (1996). Metode Pengujian Kuat Tekan Lentur Beton dengan Balok Uji Sederhana yang Dibebani Terpusat Langsung. Jakarta: SNI 03-4154-1996.
Badan Standar Nasional Indonesia . (2011). Cara uji kuat tekan beton dengan benda uji silinder. Jakarta: SNI 1974:2011.
Badan Standar Nasional Indonesia. (1990). Metode pengujian analisa saringan agregat halus dan agregat kasar. Jakarta: SNI 03-1968-1990.
Badan Standar Nasional Indonesia. (1998). Metode Pengujian Berat Isi dan Rongga udara dalam agregat. Jakarta: SNI 03-4804-1998.

Badan Standar Nasional Indonesia. (2000). Tata cara pembuatan rencana campuran beton normal. Jakarta: SNI 03-2834-2000.

Badan Standar Nasional Indonesia. (2002). Pengujian Konsistensi Normal Semen. Jakarta: SNI 03-6826-2002.
Badan Standar Nasional Indonesia. (2002). Pengujian waktu ikat awal semen. Jakarta: SNI 03-6826-2002.
Badan Standar Nasional Indonesia. (2008). Cara uji berat jenis dan penyerapan air agregat kasar. Jakarta: SNI 1969-2008.
Badan Standar Nasional Indonesia. (2008). cara Uji Slump Beton. Jakarta : SNI 1972:2008.
Badan Standar Nasional Indonesia. (2011). Cara uji kadar air total agregat dengan pengeringan. Jakarta: SNI 03-1971-2011.
Badan Standar Nasional Indonesia. (2015). Metode uji densitas semen hidraulis. Jakarta: SNI 2531-2015.
Diana, A. I., Fansuri, S., & Deshariyanto, d. (2020). Penambahan Abu daun Bambu Sebagai Subtitusi Material Semen Terhadap Kinerja beton.
Dwivedi, V. N., Singh, N. P., Das, S. S.,& Singh, N. B. . (2006). A new pozzolanic material for cement industry: Bamboo leaf ash. International Journal of Physical Science.
Irzaman, N. O. (2018). Ampel Bamboo Leaves Silicon Dioxide (SiO2) Extraction. Earth and Environmental Science.
Kesuma, P. Y. (2021). pengertian beton normal.
Taufik Faturohman Hidayat, N. H.-H. (2021). Pengaruh Penambahan Abu Arang Bambu Sebagai Bahan Tambah Pada Semen Terhadap Kuat Tekan Beton Normal. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil.
Ulinnuha, M. (2020). Pengertian Dan Kelebihan Beton.
Published
2024-08-20