Perencanaan Dimensi Blok Batu Untuk Pondasi Menerus Rumah Type 45 Dengan Bahan Dasar Beton Mutu K-125

  • Pramono Politeknik Negeri Samarinda
  • Mohammad Hidayat Politeknik Negeri Samarinda
  • Gilar Setiawan Politeknik Negeri Samarinda
Abstract views: 120 , PDF downloads: 142
Keywords: Dimensions of Foundation, Concrete Block, House Type 45

Abstract

Pondasi pasangan batu gunung biasanya digunakan untuk rumah sederhana 1 lantai. Pada pondasi tersebut sering dijumpai rongga-rongga antar batu gunung. Karena bentuk batu gunung yang tidak seragam membuat susunan batu gunung terlihat terdapat rongga. Hal ini diperlukan bahan altenatif  lain untuk menggantikan batu gunung dalam pemasangan pondasi menerus rumah sederhana. Untuk itu penelitian ini merencanakan dimensi Blok Batu yang terbuat dari beton untuk mengurangi rongga pondasi menerus tersebut serta memiliki Kuat Tekan Beton yang disesuaikan dengan mutu beton. Dimensi Blok Batu 0,40x0,2x0,15 m dengan dua lubang berdiameter 5 cm. Blok Batu beton menggunakan material pasir Mahakam, batu split Palu ½ dan semen Tonasa (PCC) dengan mutu K-125. Perhitungan anggaran biaya untuk pemanfataan pondasi menerus material batu gunung dan pondasi menerus blok batu menggunakan harga satuan Kota Samarinda tahun 2021 dan analisa harga satuan pekerjaan dari Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 28/PRT/M/2016. Maka diperoleh besarnya biaya pemasangan pondasi menerus untuk rumah type 45 dengan Blok Batu beton sebesar Rp 18.012.760,98, dibandingkan dengan menggunakan pondasi batu gunung untuk rumah tipe yang sama memerlukan biaya sebesar Rp 28.976.363,55.

Author Biographies

Mohammad Hidayat, Politeknik Negeri Samarinda

Jurusan Teknik Sipil

Gilar Setiawan, Politeknik Negeri Samarinda

Jurusan Teknik Sipil

References

[BSN] Badan Standarisasi Nasional. (1990). Metode Pengujian Kadar Air Agregat. Indonesia: BSN.

[BSN] Badan Standarisasi Nasional. (1990). Metode Pengujian Kuat Tekan Beton dan Pembuatan Benda uji. Indonesia: BSN.

[BSN] Badan Standarisasi Nasional. (1991). Metode Pengujian Berat Jenis Semen Portland. Indonesia: BSN.

[BSN] Badan Standarisasi Nasional. (1996). Metode Pengujian Jumlah Bahan Dalam Agregat Yang Lolos Saringan No. 200 (0,075 mm). Indonesia: BSN.

[BSN] Badan Standarisasi Nasional. (1997). Metode Pengujian Elemen Struktur Beton Dengan Alat Palu Beton Tipe N dan NR. Indonesia: BSN.

[BSN] Badan Standarisasi Nasional. (1998). Metode Pengujian Berat Isi dan Rongga Udara Dalam Agregat. Indonesia: BSN.

[BSN] Badan Standarisasi Nasional. (2000). Tata Cara Pembuatan Campuran Beton Normal. Indonesia: BSN.

[BSN] Badan Standarisasi Nasional. (2002). Metode Pengujian Waktu Ikat Awal Semen Portland Dengan Menggunakan Alat Vicat Untuk Pekerjaan Sipil. Indonesia: BSN.

[BSN] Badan Standarisasi Nasional. (2008). Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Kasar. Indonesia: BSN.

[BSN] Badan Standarisasi Nasional. (2008). Cara Uji Keausan Agregat Dengan Mesin Abrasi Los Angeles. Indonesia: BSN.

[BSN] Badan Standarisasi Nasional. (2008). Cara Uji Slump Beton. Indonesia: BSN.

[BSN] Badan Standarisasi Nasional. (2011). Tata Cara Pembuatan dan Perawatan Benda Uji Beton di Laboratorium. Indonesia: BSN.

[BSN} Badan Standarisasi Nasional. (1990). Metode Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halus. Indonesia: BSN.

Alessandro, R. S. (2013). Sistem Interlocking Pondasi Tapak Pada Rumah Satu Lantai. Surabaya: Universitas Kristen Petra.

Published
2023-04-02