Pemanfaatan Limbah Kaca Dan Batu Laterit Sebagai Subtitusi Sebagian Material Penyusun Beton Terhadap Nilai Kuat Tekan Beton

  • Salma Alwi Politeknik Negeri Samarinda
  • Mohammad Hidayat Politeknik Negeri Samarinda
  • Erwanda Indrawinata Politeknik Negeri Samarinda
Abstract views: 250 , PDF downloads: 167
Keywords: cement, coarse aggregate, concrete, glass powder, laterite

Abstract

Beton merupakan bahan bangunan yang banyak digunakan dalam konstruksi pembangunan gedung dan perkerasan jalan. Agregat kasar dan semen merupakan 2 dari 4 komponen yang utama sebagai bahan penyusun beton. Sebagian agregat kasar yang digunakan pada penelitian ini yaitu laterit serta bubuk kaca (fritz) yang digunakan sebagai pengganti sebagian semen. Dengan memanfaatkan limbah kaca dan laterit yang telah dihancurkan menggunakan stone crusher sebagai pengganti sebagian material penyusun beton (agregat kasar dan semen) dengan tujuan penelitian untuk menentukan kuat tekan optimum beton campuran laterit dan bubuk kaca serta membandingkan hasil tersebut terhadap kondisi beton normal (tanpa penggunaan laterit dan bubuk kaca). beton campuran laterit dan bubuk kaca ini dibuat dengan 20 silinder berdsarkan masing- masing variasi bubuk kaca, dengan menggunakan campuran laterit “variasi 4” sebagai pengunci/penahan karena memiliki nilai kuat tekan tertinggi pada pengujian pendahuluan, oleh karena itu dikombinasikan dengan bubuk kaca berdasarkan presentase yang telah ditentukan. Komposisi material campuran laterit variasi 4 yang digunakan adalah semen : 10,31 kg , air : 6,92 liter , pasir palu : 22,95 kg , batu palu ½ : 11,56 kg, batu palu ⅔ : 11,75 kg, laterit ½ : 5,21 kg, laterit ⅔ : 5,10 kg. Sedangkan untuk komposisi penggunaan bubuk kaca adalah 3% : 0,31 kg, 6% : 0,62 kg, 9% : 0,93 kg, 12% : 1,24 kg. Berdasarkan perbandingan tersebut, dapat diketahui kadar bubuk kaca optimum beton campuran laterit variasi 4 + bubuk kaca adalah 6% dengan nilai kuat tekan karakteristik sebesar 25.08 MPa. Dengan hasil tersebut nilai kuat tekan beton campuran laterit dan bubuk kaca mampu mencapai kuat tekan yang direncanakan, yaitu 25 MPa.

Author Biographies

Mohammad Hidayat, Politeknik Negeri Samarinda

Jurusan Teknik Sipil

Erwanda Indrawinata, Politeknik Negeri Samarinda

Jurusan Teknik Sipil

References

Aji, Pujo, dan Purwono, Rahmat. 2010. “Pengendalian Mutu Beton”. ITSPress, Surabaya.

Hanafiah, Neno. 2011. “Pengaruh Penambahan Bubuk Kaca sebagai Bahan Pengganti Sebagian Semen dengan Variasi 2%, 4%, 6% dan 8% terhadap Kuat Tekan dan Nilai Slump”.Tugas Akhir, Universitas Muhammadiyah, Yogyakarta.

Herbudiman, Bernardinus dan Januar, Candra. 2011. “Pemanfaatan Serbuk Kaca Sebagai Powder

Pada Self-Compacting Concrete”. Institut Teknologi Nasional, Bandung.

Karwur, Handy Yohanes, R. Tenda, S. E. Wallah, R. S. Windah. 2013. “Kuat Tekan Beton Dengan Bahan Tambah Serbuk Kaca Sebagai Substitusi Parsial Semen. Jurnal, Fakultas Teknik, Unsrat, Menado.

Mulyono, Tri. 2005. “Teknologi Beton”.

Penerbit ANDI, Yogyakarta.

Kementrian Pekerjaan Umum. 2010. Spesifikasi Umum (Revisi 3) Prasarana Transportasi Divisi 7 (Struktur).

Rikardus, 2013. “Pengaruh Penggunaan Serbuk Kaca Sebagai Substitusi Agregat Halus Dengan Bahan TambahSuperplastisizer Terhadap Sifat Mekanik Beton”. Tugas Akhir, Universitas Atma Jaya, Yogyakarta.

Samekto. 2001. “Teknologi Beton”. Universitas Negeri Malang, Malang.

Sanjaya, Irfan. 2014. “Studi Eksperimental Kuat Tekan Beton Terhadap Variasi Penambahan Natrium Klorida (Nacl)”.

Universitas Hasanuddin, Makassar.

Sidiq, Abdul Karim. 2014. “Studi Pemanfaatan Agregat Laterit Terhadap Kuat Tekan Beton”. Polikteknik Negeri Samarinda, Samarinda.

Standar Nasional Indonesia 03-1968- 1990. “Metode Pengujian Tentang Analisis Saringan Agregat Halus Dan Kasar”.

Standar Nasional Indonesia 03-1969- 1990. “Metode Pengujian Berat Jenis Dan Penyerapan Air Agregat Kasar ”.

Standar Nasional Indonesia 03-1970- 1990. “Metode Pengujian Berat Jenis Dan Penyerapan Air Agregat Halus ”.

Standar Nasional Indonesia 03-1971- 1990. “Metode Pengujian Kadar Air Agregat”.

Standar Nasional Indonesia 03-1972- 1990. “Metode Pengujian Slump Beton ”.

Standar Nasional Indonesia 03-1974- 1990. “Metode Pengujian Kuat Tekan

Beton”.

Standar Nasional Indonesia 03-2417- 1991. “Metode Pengujian Keausan Agregat Dengan Mesin Abrasi Los Angeles”.

Standar Nasional Indonesia 03-2493- 1991. “Metode Pembuatan dan Perawatan Benda Uji Beton di Laboratorium”.

Standar Nasional Indonesia 03-2847- 2000. “Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal”.

Standar Nasional Indonesia 03-2847- 2002. “Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung”.

Standar Nasional Indonesia 03-4804- 1998. “Metode Pengujian Bobot Isi Dan Rongga Udara Dalam Agregat ”.

Standar Nasional Indonesia 15-7064- 2004. “Semen Portland Komposit ”.

Standar Nasional Indonesia 1974:2011. “Cara Uji Kuat Tekan Beton Dengan Benda Uji Silinder”.

Tanzil, Gunawan dan Nety. 2013. “Pengaruh Sulfat Terhadap Kuat Tekan Beton Dengan Variasi Bubuk Kaca Substitusi Sebagian Pasir Dengan W/C 0,4 Dan 0,5”.

Tiga, Tim Pandawa. 2014. “Laterite Concrete Borneo”. Teknik Sipil, Politeknik Negeri Samarinda, Samarinda.

Tjokrodimuljo, K. 1996. Teknologi Beton. Buku Ajar, Jurusan Tenik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta

Published
2023-04-02