PENAMBAHAN SELULOSA DARI TANAMAN ECENG GONDOK (EICHORNIA CRASSIPES) TERHADAP KADAR ASPAL DALAM CAMPURAN ASPAL BERGRADASI SENJANG

  • Adita Ayu Faradina Politeknik Negeri Samarinda
  • Pramono Politeknik Negeri Samarinda
  • SSN Banjarsanti Politeknik Negeri Samarinda
Abstract views: 0 , fulltext downloads: 1
Keywords: Stone Matrix Asphalt, Marshall, Selulosa

Abstract

Campuran Stone Matrix Asphalt (SMA) masih belum banyak digunakan untuk perkerasan jalan di Indonesia.Stone Matrix Asphalt adalah jenis campuran aspal bergradasi senjang yang dibuat untuk mampu menahan kerusakan pada lapis aus dengan kadar aspal dan bahan pengisi yang tinggi sehingga mampu mengisi antar celah kosong akibat dari gradasi senjang. Selain itu agar tidak terjadi bleeding yang disebabkan kadar aspal tinggi maka campuran SMA memerlukan bahan tambah berupa serat selulosa. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa dengan penambahan ekstrak selulosa dari tanaman eceng gondok dapat digunakan sebagai pengganti serat selulosa sintesis dalam campuran aspal bergradasi senjang.Campuran serat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 0%, 0.1%, 0.2%, 0.3% dan 0.4%. Hasil penelitian ini, penggunaan ekstrak selulosa eceng gondok memiliki pengaruh dalam parameter Marshall seperti stabilitas, flow dan VMA. Untuk nilai stabilitas dan flow pada penelitian ini nilainya berbanding lurus. Selain itu nilai VMA pada penelitian ini memenuhi spesifikasi yang ditentukan.Namun untuk nilai VIM pada pengujian ini tidak memenuhi spesifikasi. Hasil keseluruhan dari penelitian ini ekstrak selulosa tersebut dapat digunakan sebagai penganti selulosa buatan yang bertujuan sebagai bahan penstabil campuran kadar aspal tinggi dengan catatan untuk penelitian selanjutnya disarankan komposisi pada material agregat halus campuran dalam proses job mix desain harus ditambah.

References

Blazejowski, Krzysztof. (2011). Stone Matrix Asphalt, Theory and Practive. New York: CRC Press.
Bina Marga. (2010) Spesifikasi Umum, Semarang: Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga.
Gregorius Lake, Aloysius, Ludfi, D & Yulvi, Z. (2010). Kinerja Campuran Split Mastic Asphalt Dengan Beberapa Material Dari Kalimantan. Jurnal Rekayasa Sipil, Jurusan Teknik Sipil Universitas Brawijaya Malang.
Gunawan, P. dan Sahwalita. (2007). Pengolahan Eceng Gondok sebagai Bahan Baku Kertas Seni. Medan: Balai Litbang Kehutanan Sumatera.
Marbun, O. (2017). Pengunaan Serat Rami Untuk Meningkatkan Kadar Aspal Dalam Campuran Aspal Bergradasi Senjang. Skripsi. Politeknik Negeri Samarinda.
Nopiyanto. (2008). Karakteristik Marshall Menggunakan Aspal Retona Blend 55 Dengan Variasi Waktu Pengadukan Campuran. Skripsi Teknik Universitas Riau Tanjung Pinang.
Suaryana, N. (2012). Kajian Material Stone Matrix Asphalt Asbuton Berdasarkan Kriteria Deformasi Permanen. Jurnal Jalan – Jembatan, Pusat Litbang Jalan dan Jembatan.
Sukirman, S. (1992). Perkerasan Lentur Jalan Raya. Bandung: Penerbit Nova.
SNI 8129:2015. (2015). Spesifikasi Stone Matrix Asphalt.
SNI 03-1968-1990. (1990). Cara Uji Analisa Saringan.
SNI 1969:2008. (2008). Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar.
SNI 1970:2008. (2008). Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus.
SNI 03-2531-1991. (1991). Berat Jenis Semen.
SNI 2456:2011. (2011). Penetrasi Aspal.
SNI 2434:2011. (2011). Titik Lembek Aspal.
SNI 2432:2011. (2011). Daktilitas Aspal.
SNI 2441:2011. (2011). Berat Jenis Aspal.
Published
2024-04-29