PERENCANAAN KUAT TEKAN BETON RAMAH LINGKUNGAN DENGAN MENGGUNAKAN AGREGAT LOKAL LEBAK CILONG DAN ABU SEKAM PADI
Abstract
Penggunaan agregat kasar Palu di Kalimantan Timur khususnya di Samarinda sudah sering terlambat penerimaannya oleh karena itu peneliti menggati agregat kasar dengan mengunakan material yang berasal dari Desa Lebak Cilong, Kecamatan Muara wis Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur , kemudian penggantian sebagian semen menggunakan abu sekam padi karena material tersebut sering dianggap limbah dari penggilingan padi. Sekam padi di Indonesia yang dihasilkan selama ini melimpah, sayangnya material tersebut umumnya hanya digunakan untuk bahan bakar pembakaran batu bata merah.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komposisi campuran beton acuan dengan kuat tekan fc’ 30 MPa menggunakan agregat kasar Palu, agregat halus Palu, dan semen sebagai bahan pengikat, membandingkan kuat tekan beton menggunakan agregat kasar Palu dan agregat kasar Lebak Cilong pada komposisi yang sama, jika kuat tekan agregat kasar Lebak Cilong tidak tercapai maka merubah komposisi agregat kasar Lebak Cilong hingga mendapatkan kuat tekan mencapai fc’ ≥ 30 MPa, menambahkan abu sekam padi pada campuran beton untuk mengetahui persentase optimal abu sekam padi sebagai pengganti sebagian semen terhadap kuat tekan beton.penelitian ini dilakukan di Laboratorium Bahan Jurusan Teknik Sipil dengan bahan agregat kasar Palu, agregat kasar Lebak Cilong dan Abu Sekam Padi dengan pengujian sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI).
Hasil uji menunjukkan bahwa beton dengan komposisi agregat kasar Palu mendapatkan kuat tekan fc’ 47,16 MPa, penggantian agregat kasar Palu dengan agregat kasar Lebak Cilong tidak dapat menghasilkan mutu beton fc’ 30 MPa namun dengan mengganti komposisi pada agregat kasar Lebak Cilong dapat mencapai mutu beton fc’ 30,35 MPa, penambahan abu sekam padi 5% - 25% tidak dapat meningkatkan kuat tekan beton, kuat tekan beton tertinggi terjadi pada persentase abu sekam 5% dan hanya mendapatkan kuat tekan fc’ 28,66 MPa sedangkan beton normal tanpa abu sekam padi kuat tekan yang diperoleh fc’ 30,35 MPa.
References
Badan Standarisasi Nasional. (1990). Standar Nasional Indonesia 03-1969-1990. Metode Pengujian Berat Jenis Dan Penyerapan Air Agregat Kasar. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional.(1990). Standar Nasional Indonesia 03-1970-1990.
Metode Pengujian Berat Jenis Dan Penyerapan Air Agregat Halus. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional.(1990). Standar Nasional Indonesia 03-1971-1990. Metode Pengujian Kadar Air Agregat. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional. (1990). Standar Nasional Indonesia 03-1972-1990. Metode Pengujian Slump Beton. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional. (1990). Standar Nasional Indonesia 03-1974-1990. Metode Pengujian Kuat Tekan Beton. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional. (1991). Standar Nasional Indonesia 03-2417-1991. Metode Pengujian Keausan Agregat Dengan Mesin Abrasi Los Angeles. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional.(1991). Standar Nasional Indonesia 15-2531-1991. Metode Pengujian Berat Jenis Semen. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional. (1996). Standar Nasional Indonesia 03-4141-1996. Metode Pengujian Gumpalan Lempung dan Butir-Butir Mudah Pecah dalam Agregat. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional. (1998). Standar Nasional Indonesia 03-4804-1998. Metode Pengujian Bobot Isi Dan Rongga Udara Dalam Agregat. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.
Direktorat Jenderal Bina Marga. Spesifikasi Umum.(2010). Revisi 3. Divisi 7 tentang struktur. Jakarta. Ditjen Bina Marga
Lakum, K,C. (2009). Pemanfaatan Abu Sekan Padi Sebagai Campuan Untuk Peningkatan Kekuatan Beton. Universitas Sumatera Utara . Medan
Tjokrodimuljo, K. (1996). Buku Ajar : Teknologi Beton. Jurusan. Tenik Sipil. Fakultas Teknik. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta
Copyright (c) 2017 JURNAL INERSIA
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.