PENGARUH STYROFOAM DAN SEMEN PORTLAND KOMPOSIT PADA CAMPURAN ASPAL LAPIS PERMUKAAN (AC – WC) TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL

  • Fahrunnisa Politeknik Negeri Samarinda
  • Salma Alwi Politeknik Negeri Samarinda
  • Pramono Politeknik Negeri Samarinda
Abstract views: 23 , Fultext downloads: 15
Keywords: Laston, Styrofoam, Karakteristik Marshall

Abstract

Lapis Aspal Beton (LASTON) merupakan suatu lapisan pada konstruksi jalan raya yang terdiri dari campuran aspal keras dan agregat yang bergradasi menerus, dicampur, dihampar dan dipampatkan dalam keadaan panas pada suhu tertentu. Pada saat ini kebutuhan akan jalan raya semakin meningkat sehingga diperlukan kualitas perkerasan yang baik. Oleh sebab itu, penggunaan bahan tambah (additive) dan filler menjadi salah satu alternatif salah satunya penggunaan styrofoam sebagai bahan tambah dan filler semen yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas beton aspal. Pada penelitian ini yang ditinjau adalah karakteristik Marshall yang meliputi stabilitas, flow, VIM, VMA, Marshall Qountient. Variasi kadar styrofoam adalah 0%; 0.02%; 0.04%; 0.06%; dan 0.08%. Variasi kadar filler adalah 0%; 2.5%; 5%; 7.5%; dan 10 %. Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode Marshall diperoleh kadar aspal optimum (KAO) adalah 6.1%, kadar styrofoam optimum (KSO) adalah 0.0325 %, dan kadar filler optimum (KFO) adalah 7.45%.

References

Anonim, 1979, Persyaratan Beton Bertulang Indonesia (PBI-1971)
DPU, 1990, SK SNI 03 - 1970 - Metode Pengujian Berat Jenis Dan Penyerapan Agregat Halus, Jakarta
DPU, 1990, SK SNI 03 - 1968 - Metode Pengujian Tentang Analis Saringan Agregat Halus Dan Kasar, Jakarta
DPU, 1990, SK SNI 03 - 1968 - Metode Pengujian Kadar Air Agregat, Jakarta
DPU, 1990, SK SNI 03 - 1974 - Metode Pengujian Kuat Tekan, Jakarta
DPU, 1990, SK SNI 03 - 1972 - Metode Pengujian Slump Beton, Jakarta

DPU, 1993, SK SNI 03 - 2834 - Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal, Jakarta
DPU, 1998, SK SNI 03 - 4810 - Metode Pembuatan Dan Perawatan Benda Uji Beton Di lapangan, Jakarta
Gunarsa Irianti, 2010, Kualitas Beton Dengan Memanfaatkan Bottom Ash Limbah Bahan Bakar Batu Bara Pada Industri,Tugas Akhir, Politeknik Negeri Semarang
Melen, J. 2007. Uji Beda Kuat Tekan Beton Campuran Kerikil Alami Dan Pasir Dengan Campuran Kerikil Alami Dan Bottom Ash Dengan Metode Doe (British Departement of Environment), Skripsi, Universitas Negeri Malang
Pradita Surya, 2013, Pemanfaatan Abu Dasar (Bottom Ash) Sebagai Bahan Substitusi Pasir Pada Beton Mutu Normal, Skripsi, Universitas Riau, Pekanbaru
Sutrisno, J 2005, Studi Eksperimentasi Pengaruh (Respon) Sustitusi Pasir dengan Bottom Ash Pada Beton Konvensional, Tugas Akhir, Universitas Diponegoro, Semarang
Suarnita, I.W. 2012, Pemanfaatan Abu Dasar (Bottom ash) Sebagai Pengganti sebagian agregat Halus Pada Campuran Beton, Journal Teknik Sipil dan Infrastruktur, Vol 2 No.2.
Published
2024-04-30