Analisa Desain PC I Girder Pada Section Overpass STA 52+174 Proyek Jalan Tol Balikpapan-Samarinda
Abstract
Jembatan adalah suatu struktur yang berfungsi menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanya rintangan-rintangan seperti lembah, sungai, laut, jurang, drainase, jalan, dan sebagainya. Proyek Jalan Tol Balikpapan - Samarinda mengaplikasikan jembatan dengan sistem beton prategang. Sistem beton prategang diaplikasikan di struktur atas yaitu pada gelagar atau girder. Girder adalah bagian dari struktur atas yang berfungsi menyalurkan beban yang diterimanya menuju struktur bawah untuk selanjutnya diteruskan ke pondasi. Bentuk girder beton prategang memiliki banyak jenis diantaranya PC I Girder, PC U Girder, Box Girder dan Voided Slab dimana setiap bentuk memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk menganalisa desain PC I girder yang digunakan pada jembatan di Section Overpass STA 52+174 Proyek Jalan Tol Balikpapan-Samarinda. Objek penelitian ini adalah PC I girder dengan panjang span 25,80 m dan 16,80 m. Dari hasil analisis diketahui tegangan yang terjadi akibat kombinasi pembebanan adalah aman dengan perilaku penampang beton prategang dikategorikan sebagai kelas U dengan asumsi perilaku penampang prategang utuh atau tidak retak. Namun dibeberapa kombinasi pembebanan diketahui terdapat perilaku penampang beton prategang yang dikategorikan sebagai kelas C (f > 1,0√f’c) dengan asumsi perilaku penampang prategang retak dan kelas T (0,62√f’c < f < 1,0√f’c) dengan asumsi perilaku penampang prategang peralihan antara utuh dan retak. Bila penampang prategang merupakan kelas C dan kelas T, maka dibutuhkan tulangan tarik non prategang pada daerah lentur terjadinya retak untuk mengakomodir tegangan tarik yang terjadi
References
Binamarga (2011) Manual Konstruksi dan Bangunan 021/BM/2011, Direktorat Jenderal Bina Marga, Jakarta
BSN (2004) RSNI T-12-2004 Perencanaan Struktur Beton Untuk Jembatan, Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.
BSN (2016) SNI 1725:2016 Pembebanan Untuk Jembatan, Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.
BSN (2016) SNI 2833:2016 Perencanaan Jembatan Terhadap Beban Gempa, Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.
BSN (2019) SNI 2847:2019 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung dan Penjelasan (ACI 318M-14 dan ACI 318RM-14, MOD), Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.
Budiadi, A. (2008) Desain Praktis Beton Prategang, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Dolan, C. W., dan Hamilton, H. R. T. (2018) Prestressed Concrete Building, Design, and Construction, Springer, Switzerland.
Hong, S., (2017) Effect of Prestress Levels and Jacking Methods on Friction Losses in Curved Prestressed Tendons, Sungkyunkwan University, Gyeonggi.
Lin, T. Y., dan Burns H. (1988) Desain Struktur Beton Prategang, (Edisi Ketiga, Jilid 1), Erlangga, Jakarta.
Nawy, E. G. (2001) Beton Prategang Suatu Pendekatan Mendasar, (Edisi Ketiga, Jilid 1), Erlangga, Jakarta.
PCI (2010) PCI Design Handbook Precast and Prestressed Concrete, (Seventh Edition), Precast/Prestressed Concrete Institute, Chicago.
Rahmawati, C., Zainuddin, Safwanda, N., dan Is S. (2016) Analysing the Route of PCI Girder-Type Prestressed Concrete Tendons, International Journal of Science and Research (IJSR), 1553-1559.
Raju, N. K. (1989) Beton Prategang, (Edisi Kedua), Erlangga, Jakarta.
Rizkia, S. R., Suyadi, dan Husni, H. R. (2017) Analisis Perbandingan Kehilangan Prategang akibat Metode Stressing Satu Arah dan Dua Arah pada Jembatan Beton Prategang, JRSDD, 5(3), 1-12.
Sari, Y. I. (2018) Re-Design Struktur PCI Girder Pada Overpass Kranggan (STA. 72+237) Proyek Jalan Tol Semarang – Solo Ruas Salatiga – Kartasura, Sekolah Tinggi Teknik-PLN, Jakarta.
Sudarmono (2016) Struktur Beton Prategang Teori dan Aplikasi, (Edisi Kesepuluh), Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Copyright (c) 2021 JURNAL INERSIA
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.