Karakteristik Marshall pada Perkerasan Aspal AC-WC menggunakan Susbtitusi Reclaimed Asphalt Pavement (RAP)

  • Sri Ayu Winarti POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
  • Sujiati Jepriani POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
  • Budi Nugroho
Abstract views: 60 , fulltext downloads: 38
Keywords: Lapis Perkerasan AC-WC, Reclaimed Asphalt Pavement (RAP), Indeks Kekuatan Sisa (IKS)

Abstract

Pemanfaatan Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) sebagai lapis perkerasan masih jarang dilakukan khususnya di Provinsi Kalimantan Timur. Material RAP tentulah mengalami penurunan kualitas selama masa layannya sehingga diperlukan pemeriksaan untuk mengetahui kelayakannya sebagai material penyusun perkerasan jalan baru. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kadar maksimum RAP pada campuran AC-WC dan nilai Indeks Kekuatan Sisa (IKS). Dalam penelitian ini dilakukan pengujian Marshall terhadap RAP dengan subtitusi agregat baru dari Palu dengan komposisi RAP sebesar 30%, 35%, dan 40%.  RAP diperoleh dari hasil pengelupasan perkerasan jalan pada beberapa titik yang berlokasi di STA 3+400 jalan Simpang 3 Lempake -Simpang 3 Sambera dan Santan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kadar maksimum penggunaan RAP adalah sebesar 35% dengan stabilitas sebesar 1335kg; flow sebesar 3,10mm; VIM sebesar 2,7%; VMA sebesar 14,40%; VFA sebesar 78%; MQ 425%.  Indeks Kekuatan Sisa (IKS) 92,79% dengan waktu perendaman 30 menit dan 24 jam, nilai KAO 6,15% di ambil dari pengujian RAP 40% masih memenuhi spesifikasi dan mendapatkan nilai indeks kekuatan sisa.

References

Agung Try Andilla, M. (2017). Pengaruh Penggunaan Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) Pada Perkerasan Asphalt Concrete Wearing Course (ACWC). Universitas Andala
Bina Marga. (2018). Spesifikasi Umum Bina Marga Tahun 2018 Revisi 2 (Issue
September). Direktorat Jenderal Bina Marga Kementrian Pekerja Umum.
Badan Standarisai Nasional, RSNI M 01-2003, Metode Pengujian Campuran Beraspal panas dengan Alat Marshall.
Badan Standarisai Nasional RSNI M 01-2003, Metode Pengujian Berat Jenis Kering Dari Total Agregat
Badan Standarisai Nasional RSNI M 01-2003, Metode Pengujian Berat Jenis Maksimum campuran
Badan Standarisai Nasional RSNI M 01-2003, Metode Pengujian Berat Jenis Bulk Campuran
Badan Standarisai Nasional RSNI M 01-2003, Metode Pengujian Berat Jenis Rongga Dalam Campuran
Badan Standarisai Nasional RSNI M 01-2003, Metode Pengujian Berat Jenis Rongga di Antara Mineral Agregat
Badan Standarisai Nasional RSNI M 01-2003, Metode Pengujian Berat Jenis Rongga Terisi Aspal
Badan Standarisai Nasional, SNI 1969-2016, Metode Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar
Badan Standarisai Nasional, SNI 2417-2016, Metode Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus.
Badan Standarisai Nasional, SNI 2417-2008, 2008, Metode Pengujian Abrasi dengan Mesin Los Angeles
Badan Standarisai Nasional, SNI 2434-2011, Cara Uji Titik Lembek Aspal dengan Alat Cincin dan Bola (ring and ball).
Badan Standarisai Nasional SNI 2432-2011, Cara Uji Penetrasi Aspal.
Badan Standarisai Nasional, SNI 2432-2011, Metode Uji Daktilitas Aspal.
Badan Standarisai Nasional, SNI 2441-2011, Metode Pengujian Berat Jenis Aspal Keras
Direktorat Jendral Bina Marga, 2018. Spesifikasi Umum Divisi 6 Campuran Beraspal Panas.
Iqbal, M. (2018). Pengaruh Penggunaan Limbah Plastik Tipe Low Density Polyethylene (LDPE) pada campuran perkerasan Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC) dengan penggunaan Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) (Issue 2). Universitas Andalas
SNI 06-2489-1991. (1991). Metode Pengujian Campuran Aspal dengan Alat Marshall. In SNI 06-2489-1991(Issue 1, p.7)
Published
2024-04-30