PENGARUH JENIS DAN KONSENTRASI FIKSASI TERHADAP KUALITAS WARNA KAIN BATIK DENGAN PEWARNA ALAM SABUT KELAPA

  • Dina Ayu Sukmawati Universitas Muhammadiyah Surakarta
Abstract views: 67 , pdf downloads: 53
Keywords: Coconut husk; fixtation; dye; cotton

Abstract

Batik merupakan warisan budaya Indonesia yang harus dijaga. Pewarnaan kain batik umumnya menggunakan bahan sintesis, namun pewarna sintesis dapat menimbulkan dampak negatif terutama untuk lingkungan. Maka pewarna alam lebih dipilih karena keunggulannya yang lebih murah, ramah lingkungan, dan menghasilkan warna yang khas. Pada penelitian ini dilakukan upaya pengembangan zat warna alam dengan memanfaatkan sumber pewarna potensi lokal yaitu limbah sabut kelapa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis dan konsentrasi zat fiksasi terhadap ketahanan luntur warna pada kain batik. Metode penelitian ini eksperimen dengan melakukan perlakuan pada variasi jenis zat fiksasi yakni tawas dan tunjung, serta variasi konsentrasi zat fiksasi 5%; 7,5%; dan 10%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak sabut kelapa dapat dimanfaatkan sebagai zat warna alami. Hasil uji beda warna L*,a*,b* dan identifikasi kode warna serta cahaya warna melalui encycolorpedia, arah warna yang dihasilkan dari ekstrak sabut kelapa variasi fiksasi tawas menghasilkan warna red-orange sedangkan pada fiksasi tunjung menghasilkan warna orange. Hasil uji ketahanan luntur dan penodaan warna menunjukkan bahwa penggunaan zat fiksasi tawas didapatkan nilai ketahanan luntur yang lebih baik dibandingkan dengan zat fiksasi tunjung sedangkan pada konsentrasi zat fiksasi tidak memberikan pengaruh terhadap ketahanan luntur warna karena konsentrasi zat fiksasi yang dibutuhkan sudah optimal.

Published
2023-10-24