Pendampingan Pemakaian Insektisida Cimegra yang Tepat dalam Mengendalikan Ulat Grayak Tanaman Bawang Merah di Desa Saruran

  • Muh Khaerun Afif Jaya Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Parepare
Abstract views: 8 , Fulltext downloads: 10
Keywords: Kata Kunci : Insektisida Cimegra, Pengendalian Ulat Grayak, Bawang Merah, Desa Saruran,, Keyword : Cimegra insecticide, armyworm control, shallots, Saruran village

Abstract

Abstrak

 

Di Desa Saruran, kebanyakan orang hidup sebagai petani bawang merah. Pasti ada hama yang terkadang menggagu tanaman bawang merah, dan hama ini adalah ulat grayak. Dalam penelitian ini, petani menggunakan insektisida Cimegra, produk BASF (Badische Anilin- Und Sodafabrik), untuk mengendalikan hama. Metode pengabdian ini dengan melakukan aktivitas adalah (1) mengajarkan dosis yang tepat untuk digunakan pada tanaman bawang merah, (2) mengajarkan cara menggunakan Cimegra dengan benar untuk hewan pengganggu di lapangan, dan (3) mengajarkan cara mengaplikasikannya dengan benar. Hasilnya menunjukkan bahwa petani bawang merah di lapangan menggunakan Cimegra dalam dosis yang dianjurkan untuk mengendalikan hama Ulat Grayak yang menyerang tanaman di lapangan, tetapi ada juga petani yang menggunakan dosis yang tidak sesuai.

 

Abstract

 

In Saruran Village, most people live as onion farmers. There must be pests that sometimes disturb the shallot plants, and these pests are armyworms. In this study, farmers used Cimegra insecticide, a product of BASF (Badische Anilin- Und Sodafabrik), to control the pest. The method of this service by conducting activities is (1) teaching the right dosage to use on shallot plants, (2) teaching how to use Cimegra correctly for pest animals in the field, and (3) teaching how to apply it correctly. The results show that shallot farmers in the field use Cimegra in the recommended doses to control armyworm pests that attack plants in the field, but there are also farmers who use inappropriate doses.

References

Ahyudin, Hartono, and Anwarudin. “Perilaku Petani Dalam Mereduksi Penggunaan Pestisida Kimia Pada Budidaya Bawang Merah.” Kommunity Online 1, no. 1 (2020): 21–30.
———. “Perilaku Petani Dalam Mereduksi Penggunaan Pestisida Kimia Pada Budidaya Bawang Merah.” Kommunity Online 1, no. 1 (2020): 22–34.
Arsi, A, W Wagiyanti, S.H.K Suparman, Y Y Pujiastuti, and S Herlinda. “Inventarisasi Serangga Pada Pertanaman Cabai Merah Di Kecamatan Air Salek Kabupaten Banyuasin,” 2020, 79–99.
Hirma, W, D Ratna, T Larin, and A Gita. “Pembuatan Pestisida Nabati Pada Kelompok Tani Wanita Sejahtera Di Desa Sikapat, Dinamisia.” Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol.4, no. No.4 (2020): 42.
K, Tampubolon, N. S Fransisca, P Zavdanri, Sony, and K Syahibal. “Potensi Metabolit Sekunder Gulma Sebagai Pestisida Nabati Di Indonesia, Kultivasi” 17, no. 3 (2018): 93–123.
Pujiastuti, Y, Irsan, and Herlinda. “Keanekaragaman Dan Pola Keberadaan Lalat Buah (Diptera: Tephritidae) Di Provinsi Sumatera Selatan.” Jurnal Entomologi Indonesia 17, no. 3 (2020): 125.
Ridwan, Muhammad, and B Prastia. “Pemamfaatan Tiga Jenis Pestisida Nabati Untuk Mengendalikan Hama Kutu Daun Penyebab Penyakit Kriting Daun Pada Tanaman Cabe Merah.” Jurnal Sains Agro, 2017.
Singarimbun, Muhammad, A Mukhtar, and Syahrial. “Hubungan Antara Populasi Kutu Kebul (Bemisia Tabacigenn.) Dan Kejadian Penyakit Kuning Pada Tanaman Cabai (Capsicum Annum L.),.” Agroekoteknologi 5, no. 4 (2017): 847.
Published
2024-09-10
Section
Articles