PERBANDINGAN STRUKTUR PCU GIRDER DENGAN PCI GIRDER PADA JEMBATAN PENDEKAT MAHAKAM IV SISI SAMARINDA SEBERANG

  • Nur Muhammad Ramadhan Politeknik Negeri Samarinda
  • Budi Nugroho Politeknik Negeri Samarinda
  • Daru Purbaningtyas Politeknik Negeri Samarinda
Abstract views: 7 , fulltext downloads: 8
Keywords: : Jembatan, PCU Girder, PCI Girder.

Abstract

Jembatan Mahakam IV yang dibangun pada tahun 2017 dan selesai tahun 2019 merupakan jalur penyeberangan yang menghubungkan antara Samarinda kota menuju Samarinda seberang. Jembatan ini memiliki 2 jalan pendekat yaitu jalan pendekat sisi Samarinda seberang dan jalan pendekat sisi Samarinda kota. Jalan pendekat sisi Samarinda seberang menggunakan material balok prategang untuk gelagarnya, dengan bentang satu span 30 m. Balok prategang yang digunakan pada jalan pendekat ini diproduksi oleh PT. JHS system. Balok prategang yang diproduksi dikerjakan dengan system beton pracetak (Precast Concrete) dengan bentuk U (PCU). Pada umumnya bentuk balok prategang yang digunakan untuk jembatan adalah I. Dimana luas penampang balok I memiliki nilai yang lebih kecil dari bentuk U. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan hasil desain yang terkait dengan luas total penampang girder, gaya prategang, kehilangan gaya prategang, lendutan dan jumlah girder yang dapat terpasang pada PCU girder dengan Precast Concrete I (PCI) girder. Penelitian dimulai dengan mengumpulkan data, kemudian merancang dan membandingkan hasil desain PCU girder dengan PCI girder. Untuk PCI girder digunakan produksi milik PT. WIKA. Penelitian menunjukkan bahwa PCU girder memiliki luasan sebesar 43,164 m2 lebih besar dibandingkan dengan PCI girder sebesar 21,645 m2. Demikian juga dengan gaya prategang dimana PCU girder memiliki gaya prategang sebesar 69,42% lebih besar dari PCI girder yang didapatkan sebesar 30,58% serta kehilangan gaya prategang yang terjadi pada PCU sebesar 26% lebih besar dari pada PCI girder yang terjadi sebesar 23%, namun lendutan yang terjadi pada PCU sebesar 0,089 m lebih kecil dibandingkan dengan PCI girder yang terjadi sebesar 0,0966 m. jumlah girder PCU yang terpasang dilapangan berjumlah 6 buah sedangkan PCI girder dengan meninjau hasil lendutan dan bentang satu span maka PCI girder dapat dipasang dengan jumlah 9 buah dilapangan. Dengan hasil yang diperoleh maka PCU girder lebih efektif dipakai dibandingkan PCI girder dengan meninjau hasil gaya prategang, lendutan dan jumlah girder serta kondisi lapangan.

References

Annur, D. F. (2013). Perencanaan Precast Concrete I Girder pada Jembatan Prestressed Post-tension dengan Bantuan Program Microsoft Office Excel. Fakultas Teknik Sumatra Utara.

BadanPusat Statistik. (2018). Samarinda Dalam Angka. Kalimantan Timur. Samarinda.

Badan Standardisasi Nasional. (2005). RSNI-T-02-2005. Pedoman Pembebanan Untuk Jembatan.Jakarta.

Badan Standardisasi Nasional. (2013). SNI-2847-2013. Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung. Jakarta.

Lubis, F. P dan Karolina, R. (2014). Analisa Perbandingan Kelayakan pada Gelagar Jembatan dengan Menggunakan Precast U dan I. Fakultas Teknik Sumatra Utara.

Mahulae, B. C. (2011). Redesain Balok Girder pada Bentang Tengah Flyover Balaraja dengan menggunakan PCI girder. Fakultas Teknik Sumatra Utara.

Manalip, H. (2018). Perencanaan Balok Girder Profil I pada Jembatan Prestressed dengan variasi Bentang. Fakultas Teknik Sam Ratulangi Manado.

Masnul, R. C.(2009).Analisa Prestress (Post-Tension) Pada Precast Concrete U Girder (Studi Kasus Pada Jembatan Flyover Ampas). Fakultas Teknik Sumatra Utara.

Nawy, E. G. (2001).Beton Prategang suatu Pendekatan Mendasar. Jilid I (Edisi Ketiga). Jakarta: Erlangga.

Lin, T. Y dan Burns, H. (1996).Desain Struktur Beton Prategang.Jilid I, (Edisi III). Jakarta: Erlangga.

Raju, N. K. (1993).Beton Prategang.(Edisi Kedua). Jakarta: Erlangga.
Published
2024-05-02