Submissions

Login or Register to make a submission.

Submission Preparation Checklist

As part of the submission process, authors are required to check off their submission's compliance with all of the following items, and submissions may be returned to authors that do not adhere to these guidelines.
  • The submission has not been previously published, nor is it before another journal for consideration (or an explanation has been provided in Comments to the Editor).
  • The submission file is in OpenOffice, Microsoft Word, or RTF document file format.
  • Where available, URLs for the references have been provided.
  • The text is single-spaced; uses a 12-point font; employs italics, rather than underlining (except with URL addresses); and all illustrations, figures, and tables are placed within the text at the appropriate points, rather than at the end.
  • The text adheres to the stylistic and bibliographic requirements outlined in the Author Guidelines.

Author Guidelines

Manuscript/paper template of original research paper & case study

 

Author Guidelines

ARTIKEL

Panjang artikel antara 8000 - 10000 kata. Sistematika umum penulisan adalah sebagai berikut:

 

Judul

Penulis + alamat email

Abstrac (dalam Bahasa Ingris & Bahasa Indonesia)

Kata kunci

1. Pendahuluan

2. Metode Penelitian

3. Hasil dan Pembahasan

    3.1. Mempresentasikan hasil penelitian.

    3.2. Membuat pembahasan.

4. Kesimpulan

5. Referensi

 

Judul Harus Lugas, Informatif, dan Mencerminkan Temuan Penting dalam Artikel

 

Nama Lengkap1*, Nama Lengkap2, Nama Lengkap 3

1Jurusan/Program Studi, Nama Universitas, Kode Pos, Negara

2Jurusan/Program Studi, Nama Universitas, Kode Pos, Negara

3Jurusan/Program Studi, Nama Universitas, Kode Pos, Negara

Email: correspondingauthor@blablabla.con  

 

Abstrak

Abstrak harus dibuat singkat, menarik, sederhana, dan mudah dipahami tanpa membaca keseluruhan artikel. Untuk itu, hindari menggunakan jargon, singkatan dan referensi. Dalam menuliskan abstrak, penulis harus akurat, menggunakan kata-kata yang tepat, dan menyampaikan makna penelitian. Abstrak yang baik memuat permasalahan dan tujuan, bagaimana riset dilakukan (metode), hasil, dan ditutup dengan pernyataan singkat kesimpulan. Dalam abstrak juga selalu disertakan kata kunci (keywords). Keywords digunakan untuk mengindeks sebuah artikel dan merupakan label dari sebuah artikel. (panjang abstrak 200-250 Kata )

Keywords: Tuliskan 3-5 keyword yang dipisahkan dengan tanda semicolon (titik koma)



1. Pendahuluan

Bagian pendahuluan merupakan kesempatan penulis untuk meyakinkan pembaca (termasuk editor dan reviewer) bahwa penulis menguasai penelitian yang dilakukan dan memiliki arti penting atau memiliki kontribusi terhadap bidang studi yang diteliti. Bagian pendahuluan berisi “Apa yang anda/orang lain lakukan? Mengapa anda melakukannya?.”

Pendahuluan yang baik harus menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:

  1. Apa masalah yang harus dipecahkan (problem statement).
  2. Apa yang sudah dilakukan orang untuk menyelesaikan masalah yang ada, dari waktu ke waktu (state of the arts).
  3. Apa yang luput dari perhatian peneliti-peneliti sebelumnya atau apa potensi yang tersedia dan belum tergarap oleh peneliti-peneliti lain.
  4. Konsep apa yang ditawarkan untuk mengisi “kekosongan” atau sesuatu yang luput dari perhatian peneliti-peneliti sebelumnya.
  5. Apa yang ingin dicapai dari pekerjaan ini.

Saat penulis menyerahkan manuskrip, editor ingin melihat bahwa penulis telah memberikan perspektif yang sesuai dengan aim and scope jurnal. Penulis perlu menjelaskan konsep yang ditawarkan dan kebaruan penelitian yang didasarkan pada kutipan beberapa karya asli dan penting dari beberapa jurnal, termasuk artikel review yang terbaru. Sebuah artikel review sangat penting untuk dibaca karena memberikan gambaran perkembangan bidang itu sampai pada artikel terakhir. Penulis bisa menggali lebih dalam dengan mencari paper asli yang terdapat dalam daftar pustaka sebuah artikel review.

Pendahuluan sebaiknya ringkas tapi berisi. Meskipun dalam pendahuluan memerlukan sebuah penjelasan “state-of-the art” sampai tulisan dibuat, namun jangan menarik terlalu panjang ke belakang. Pendahuluan yang panjang dan berlebihan akan membuat pembaca berhenti untuk membaca. Sebuah pendahuluan bisa disajikan dalam struktur sebagai berikut.

Paragraf pertama, Tuliskan permasalahan yang menjadi perhatian peneliti-peneliti selama ini. Permasalahan harus objektif, bukan dari perspektif penulis. Jangan sampai sesuatu “dianggap masalah” oleh penulis, namun sebenarnya bukan masalah bagi bidang studi itu.

Paragraf-paragraf berikutnya, Apa yang sudah dilakukan orang untuk menyelesaikan masalah yang ada (state-of-the art). Dalam konteks ini, penulis juga perlu membatasi peta masalah agar tetap fokus. Bagaimana metode dan hasil yang dilaporkan oleh para peneliti-peneliti sebelumnya perlu dituliskan dalam bagian ini. Setelah state-of-the-art terbangun, pusatkan perhatian pada “apa yang luput dari perhatian peneliti-peneliti sebelumnya?”, berikan kritik ilmiah yang bijaksana terhadap kelebihan dan kekurangan terhadap metode atau hasil dari penelitian-penelitian sebelumnya. Selanjutnya, konsep apa yang ditawarkan untuk ikut berkonstribusi pada penyelesaian masalah yang sudah ditulis sebelumnya. Inilah yang disebut dengan kebaruan atau “novelty”. Namun demikian, tidak perlu menyatakannya dalam kalimat bahwa konsep ini "novel", "pertama kalinya", "yang pertama","perubahan paradigma", dan sebagainya. Pengungkapan state-of-the-art yang diberikan kritik ilmiah sehingga penulis mampu mencari pembeda yang baru, itu sudah cukup memberikan kesan kepada pembaca bahwa itu memang “baru”. Selanjutnya, deskripsikan bagaimana konsep/ ide/ gagasan yang ditawarkan memiliki bobot ilmiah yang meyakinkan.

Paragraf terakhir, Apa yang ingin dicapai dari pekerjaan ini (tujuan) dan berikan pengantar ke metode.

 

2. Metode Penelitian

Bagian metode penelitian dituliskan berdasarkan pertanyaan tentang “bagaimana masalah diselesaikan”. Jika sebuah manuskrip mengusulkan metode baru, semua informasi tentang metode baru itu harus disajikan secara detail sehingga pembaca dapat mereproduksi eksperimen (contoh pada Gambar 1). Namun demikian, penulis tidak perlu untuk mengulangi rincian metode yang sudah mapan, cukup gunakan referensi dan bahan pendukung untuk menunjukkan prosedur yang telah mapan tersebut.

Penting untuk menjadi perhatian bahwa metode harus ditulis dengan urutan yang sama di bagian hasil. Urutan menuliskan metode juga harus logis sesuai jenis penelitian yang dilakukan. Metode untuk satu jenis penelitian akan sangat berbeda dengan penelitian yang lain. Misalnya, penyajian metode penelitian survey yang datanya akan diolah dengan statistik sangat berbeda penyajiannya dengan metode penelitian uji laboratorium yang melibatkan banyak peralatan dan bahan. Bagian metode bisa dibuat dengan beberapa sub judul secara terpisah misalnya bahan, alat, dan prosedur pengambilan datanya.

Sangat mungkin sebuah kebaruan (novelty) dari sebuah penelitian adalah pada bagian metode, meskipun topiknya sama dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Metode-metode baru yang lebih sederhana namun memiliki kemampuan sama baiknya untuk menjawab pertanyaan penelitian lebih unggul agar dapat ditiru atau diaplikasikan oleh peneliti-peneliti selanjutnya. Sebagai tambahan, jika peralatan memiliki toleransi keakuratan dalam membaca data seperti thermocouple, tranducer air flow meter, dan lainnya, juga harus dinyatakan dengan jelas dan jujur dalam bagian metode.

 

3. Hasil dan Pembahasan

Hasil dan pembahasan dapat dibuat sebagai satu kesatuan yang berisi temuan penelitian dan penjelasannya.

3.1. Mempresentasikan hasil penelitian.

Bagian ini berisi jawaban atas pertanyaan "Apa yang telah anda temukan". Untuk itu, hanya hasil representatif dari penelitian yang disajikan. Yang dimaksudkan “hasil representatif” adalah hasil yang mewakili temuan penelitian, yang mengarahkan pada pembahasan. Umumnya, hasil penelitian disajikan dalam gambar atau table, namun juga bisa dalam bentuk deskripsi untuk kasus kasus tertentu.

Meskipun, gambar dan table yang baik adalah yang menarik dan mudah dimengerti pembaca, namun hal yang paling penting adalah bahwa hasil/data yang disajikan dalam gambar atau table adalah yang jujur. Jika sebuah gambar hanya bisa dimengerti dengan dukungan data hasil penelitian yang mungkin memerlukan separuh atau satu halaman kertas penuh, maka data tersebut sebaiknya disertakan sebagai lampiran. Jangan menyembunyikan data penting yang menimbulkan pertanyaan pembaca atau mengarah kepada ketidakpercayaan pembaca. Jika ini terjadi, tujuan mulia publikasi sebagai “amal akademik” peneliti tidak akan tercapai.

Bagian hasil ditulis mengikuti chronological order seperti yang disajikan di bagian metode. Hal penting dalam menyajikan hasil adalah bahwa penulis tidak boleh menyertakan referensi di bagian ini. Bagian ini adalah “temuan” penulis itu sendiri. Namun demikian, jika hasil penelitian disajikan dalam gambar atau table yang langsung mengkomparasikan dengan temuan orang lain, bagian gambar atau table tersebut harus mencantumkan temuan orang lain tersebut, tanpa perlu membahasnya dalam bagian ini.

3.2. Membuat pembahasan.

Pada bagian ini, penulis harus menanggapi “apa artinya hasil yang telah diperoleh dan diklaim sebagai temuan penelitian”. Bagian ini adalah bagian yang seolah olah mudah ditulis, namun merupakan bagian tersulit untuk mendapatkan yang benar dan ini adalah bagian terpenting dari sebuah artikel. Sebagian besar manuskrip mendapatkan perhatian yang serius dari editor dan reviewer karena pembahasannya lemah, dan bahkan banyak yang dikembalikan untuk re-submit atau ditolak (rejected). 

Pada bagian pembahasan ini, penulis perlu membuat “diskusi” sesuai dengan hasil penelitian yang disajikan, namun jangan mengulangi hasilnya. Penulis perlu membandingkan hasil penelitian dengan hasil-hasil penelitian sebelumnya (yang beberapa diantaranya terdapat pada bagian pendahuluan). Mungkin saja sebuah hasil penelitian menguatkan hasil penelitian orang lain, memperbaiki, atau bahkan bertolak belakang. Apapun hasilnya, penulis harus membuat “dialog” dengan hasil penelitian orang lain, berdasar pada grand theory yang ada. Jika temuannya ternyata berbeda dengan temuan orang lain, ini mungkin adalah yang luar biasa, dan pada gilirannya penulis harus menghadapinya dan meyakinkan pembaca bahwa temuan ini benar atau lebih baik dari yang ada. Meskipun kebenaran tersebut juga kadang tidak bertahan dalam periode waktu yang lama, karena akan disempurnakan dengan kebenaran-kebenaran baru yang dilaporkan oleh peneliti-peneliti lain. Begitulah memang ilmu pengetahuan itu berjalan.

Beberapa tips untuk membuat pembahasan pada sebuah manuskrip:

  1. Hindari pernyataan yang melampaui hasil penelitian, jika dukungan data yang sahih tidak tersedia.
  2. Hindari ekspresi yang tidak spesifik seperti "temperatur terlalu tinggi", deskripsi kuantitatif jauh lebih baik (tuliskan 105°C untuk menyatakan temperatur terukur).
  3. Hindari pengenalan istilah secara tiba-tiba, termasuk singkatan-singkatan baru yang belum terstandar; penulis harus mempresentasikan semuanya dalam pendahuluan, sebelum semua itu hadir tiba tiba dalam pembahasan.
  4. Spekulasi tentang kemungkinan interpretasi diperbolehkan, namun demikian, ini harus berakar pada kenyataan, bukan imajinasi. Untuk mencapai interpretasi yang baik, beberapa hal perlu diperhatikan:
  1. Bagaimana hasil penelitian ini berhubungan dengan pertanyaan penelitian atau tujuan awal yang digariskan di bagian pendahuluan.
  2. Apakah data yang diperoleh mendukung hipotesis yang telah dibuat saat membuat proposal penelitian.
  3. Apakah hasil penelitian ini sesuai dengan apa yang telah dilaporkan oleh peneliti-peneliti lain.
  4. Jika hasil penelitian ini tak terduga, penulis perlu memberikan dan menjelaskan alasannya, termasuk apa kelebihan dan kelemahannya.
  5. Apakah ada cara lain yang lebih baru dan lebih mudah dipahami pembaca untuk menafsirkan hasil penelitian ini.
  6. Apa penelitian lebih lanjut yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan yang belum bisa diungkap dari penelitian ini.
  7. Jelaskan apa yang baru dari temuan ini, tanpa harus melebih-lebihkan.

 

4. Kesimpulan

Bagian kesimpulan berisi ringkasan hasil penelitian atau temuan penelitian, yang berkorelasi dengan tujuan penelitian yang dituliskan dalam bagian pendahuluan. Kemudian, nyatakan poin utama dari diskusi. Sebuah kesimpulan umumnya diakhiri dengan sebuah pernyataan tentang bagaimana karya penelitian berkontribusi pada bidang studi secara keseluruhan (menunjukkan bagaimana kemajuan dari pengetahuan terkini). Kesalahan umum pada bagian ini adalah mengulangi hasil eksperimen, abstrak, atau disajikan dengan sangat daftar. Bagian kesimpulan harus memberikan kebenaran ilmiah yang jelas. Selain itu, pada bagian kesimpulan juga dapat memberikan saran untuk eksperimen di masa mendatang.

 

    5. Referensi

Biasanya, ada lebih banyak kesalahan dalam referensi daripada bagian manuskrip lainnya. Namun, dengan adanya software reference management, sekarang lebih mudah untuk menghindari masalah ini. Dalam teks, penulis harus mengutip semua pustaka yang dirujuk dan sebaliknya. Minimalkan penggunaan komunikasi pribadi, jangan menyertakan pengamatan yang tidak dipublikasikan, manuskrip yang dikirim namun belum diterima untuk publikasi, publikasi yang tidak diulas reviewer, atau literatur abu-abu. Utamakan artikel dalam bahasa Inggris dan artikel dari jurnal dengan tata kelola yang baik.

Untuk membuat referensi yang akuntabel, penulis dapat menggunakan software reference management, seperti EndNote atau Mendeley. Buatlah daftar referensi dan kutipan dalam teks yang sesuai dengan gaya IEEE. Contoh penulisan referensi dengan gaya IEEE:

[1] L. Augusto Horta Nogueira and R. Silva Capas, “Biofuels in Brazil: Evolution, achievements and perspectives on food security,” Global Food Security, vol. 2, no. 2, PP. 117–125, 2013.

[2] A. Pradhan and C. Mayhew, “Development of biofuels in South Africa: Challenges and opportunities,” Renewable Energy Reviews, vol. 39, no. 2014, pp. 1089–1100, 2014.

[3] M. Message K. Lebeau, T. Coosemans C. Maharis and J. Van Mierlo, “Environmental and financial evaluation of passenger vehicle technologies in Belgium,” Sustainability, vol. 5, no. 12, pp. 5020–5033, 2013.

 

 

Privacy Statement

The names and email addresses entered this journal site will be used only for this journal and will not be made available for any other purpose or to any other party.