Quick Menu
Manuscript/paper template of original research paper & case study
Author Guidelines
ARTIKEL
Panjang artikel antara 8000 - 10000 kata. Sistematika umum penulisan adalah sebagai berikut:
Judul
Penulis + alamat email
Abstrac (dalam Bahasa Ingris & Bahasa Indonesia)
Kata kunci
1. Pendahuluan
2. Metode Penelitian
3. Hasil dan Pembahasan
3.1. Mempresentasikan hasil penelitian.
3.2. Membuat pembahasan.
4. Kesimpulan
5. Referensi
Judul Harus Lugas, Informatif, dan Mencerminkan Temuan Penting dalam Artikel
Nama Lengkap1*, Nama Lengkap2, Nama Lengkap 3
1Jurusan/Program Studi, Nama Universitas, Kode Pos, Negara
2Jurusan/Program Studi, Nama Universitas, Kode Pos, Negara
3Jurusan/Program Studi, Nama Universitas, Kode Pos, Negara
Email: correspondingauthor@blablabla.con
Abstrak
Abstrak harus dibuat singkat, menarik, sederhana, dan mudah dipahami tanpa membaca keseluruhan artikel. Untuk itu, hindari menggunakan jargon, singkatan dan referensi. Dalam menuliskan abstrak, penulis harus akurat, menggunakan kata-kata yang tepat, dan menyampaikan makna penelitian. Abstrak yang baik memuat permasalahan dan tujuan, bagaimana riset dilakukan (metode), hasil, dan ditutup dengan pernyataan singkat kesimpulan. Dalam abstrak juga selalu disertakan kata kunci (keywords). Keywords digunakan untuk mengindeks sebuah artikel dan merupakan label dari sebuah artikel. (panjang abstrak 200-250 Kata )
Keywords: Tuliskan 3-5 keyword yang dipisahkan dengan tanda semicolon (titik koma)
Bagian pendahuluan merupakan kesempatan penulis untuk meyakinkan pembaca (termasuk editor dan reviewer) bahwa penulis menguasai penelitian yang dilakukan dan memiliki arti penting atau memiliki kontribusi terhadap bidang studi yang diteliti. Bagian pendahuluan berisi “Apa yang anda/orang lain lakukan? Mengapa anda melakukannya?.”
Pendahuluan yang baik harus menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
Saat penulis menyerahkan manuskrip, editor ingin melihat bahwa penulis telah memberikan perspektif yang sesuai dengan aim and scope jurnal. Penulis perlu menjelaskan konsep yang ditawarkan dan kebaruan penelitian yang didasarkan pada kutipan beberapa karya asli dan penting dari beberapa jurnal, termasuk artikel review yang terbaru. Sebuah artikel review sangat penting untuk dibaca karena memberikan gambaran perkembangan bidang itu sampai pada artikel terakhir. Penulis bisa menggali lebih dalam dengan mencari paper asli yang terdapat dalam daftar pustaka sebuah artikel review.
Pendahuluan sebaiknya ringkas tapi berisi. Meskipun dalam pendahuluan memerlukan sebuah penjelasan “state-of-the art” sampai tulisan dibuat, namun jangan menarik terlalu panjang ke belakang. Pendahuluan yang panjang dan berlebihan akan membuat pembaca berhenti untuk membaca. Sebuah pendahuluan bisa disajikan dalam struktur sebagai berikut.
Paragraf pertama, Tuliskan permasalahan yang menjadi perhatian peneliti-peneliti selama ini. Permasalahan harus objektif, bukan dari perspektif penulis. Jangan sampai sesuatu “dianggap masalah” oleh penulis, namun sebenarnya bukan masalah bagi bidang studi itu.
Paragraf-paragraf berikutnya, Apa yang sudah dilakukan orang untuk menyelesaikan masalah yang ada (state-of-the art). Dalam konteks ini, penulis juga perlu membatasi peta masalah agar tetap fokus. Bagaimana metode dan hasil yang dilaporkan oleh para peneliti-peneliti sebelumnya perlu dituliskan dalam bagian ini. Setelah state-of-the-art terbangun, pusatkan perhatian pada “apa yang luput dari perhatian peneliti-peneliti sebelumnya?”, berikan kritik ilmiah yang bijaksana terhadap kelebihan dan kekurangan terhadap metode atau hasil dari penelitian-penelitian sebelumnya. Selanjutnya, konsep apa yang ditawarkan untuk ikut berkonstribusi pada penyelesaian masalah yang sudah ditulis sebelumnya. Inilah yang disebut dengan kebaruan atau “novelty”. Namun demikian, tidak perlu menyatakannya dalam kalimat bahwa konsep ini "novel", "pertama kalinya", "yang pertama","perubahan paradigma", dan sebagainya. Pengungkapan state-of-the-art yang diberikan kritik ilmiah sehingga penulis mampu mencari pembeda yang baru, itu sudah cukup memberikan kesan kepada pembaca bahwa itu memang “baru”. Selanjutnya, deskripsikan bagaimana konsep/ ide/ gagasan yang ditawarkan memiliki bobot ilmiah yang meyakinkan.
Paragraf terakhir, Apa yang ingin dicapai dari pekerjaan ini (tujuan) dan berikan pengantar ke metode.
Bagian metode penelitian dituliskan berdasarkan pertanyaan tentang “bagaimana masalah diselesaikan”. Jika sebuah manuskrip mengusulkan metode baru, semua informasi tentang metode baru itu harus disajikan secara detail sehingga pembaca dapat mereproduksi eksperimen (contoh pada Gambar 1). Namun demikian, penulis tidak perlu untuk mengulangi rincian metode yang sudah mapan, cukup gunakan referensi dan bahan pendukung untuk menunjukkan prosedur yang telah mapan tersebut.
Penting untuk menjadi perhatian bahwa metode harus ditulis dengan urutan yang sama di bagian hasil. Urutan menuliskan metode juga harus logis sesuai jenis penelitian yang dilakukan. Metode untuk satu jenis penelitian akan sangat berbeda dengan penelitian yang lain. Misalnya, penyajian metode penelitian survey yang datanya akan diolah dengan statistik sangat berbeda penyajiannya dengan metode penelitian uji laboratorium yang melibatkan banyak peralatan dan bahan. Bagian metode bisa dibuat dengan beberapa sub judul secara terpisah misalnya bahan, alat, dan prosedur pengambilan datanya.
Sangat mungkin sebuah kebaruan (novelty) dari sebuah penelitian adalah pada bagian metode, meskipun topiknya sama dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Metode-metode baru yang lebih sederhana namun memiliki kemampuan sama baiknya untuk menjawab pertanyaan penelitian lebih unggul agar dapat ditiru atau diaplikasikan oleh peneliti-peneliti selanjutnya. Sebagai tambahan, jika peralatan memiliki toleransi keakuratan dalam membaca data seperti thermocouple, tranducer air flow meter, dan lainnya, juga harus dinyatakan dengan jelas dan jujur dalam bagian metode.
Hasil dan pembahasan dapat dibuat sebagai satu kesatuan yang berisi temuan penelitian dan penjelasannya.
Bagian ini berisi jawaban atas pertanyaan "Apa yang telah anda temukan". Untuk itu, hanya hasil representatif dari penelitian yang disajikan. Yang dimaksudkan “hasil representatif” adalah hasil yang mewakili temuan penelitian, yang mengarahkan pada pembahasan. Umumnya, hasil penelitian disajikan dalam gambar atau table, namun juga bisa dalam bentuk deskripsi untuk kasus kasus tertentu.
Meskipun, gambar dan table yang baik adalah yang menarik dan mudah dimengerti pembaca, namun hal yang paling penting adalah bahwa hasil/data yang disajikan dalam gambar atau table adalah yang jujur. Jika sebuah gambar hanya bisa dimengerti dengan dukungan data hasil penelitian yang mungkin memerlukan separuh atau satu halaman kertas penuh, maka data tersebut sebaiknya disertakan sebagai lampiran. Jangan menyembunyikan data penting yang menimbulkan pertanyaan pembaca atau mengarah kepada ketidakpercayaan pembaca. Jika ini terjadi, tujuan mulia publikasi sebagai “amal akademik” peneliti tidak akan tercapai.
Bagian hasil ditulis mengikuti chronological order seperti yang disajikan di bagian metode. Hal penting dalam menyajikan hasil adalah bahwa penulis tidak boleh menyertakan referensi di bagian ini. Bagian ini adalah “temuan” penulis itu sendiri. Namun demikian, jika hasil penelitian disajikan dalam gambar atau table yang langsung mengkomparasikan dengan temuan orang lain, bagian gambar atau table tersebut harus mencantumkan temuan orang lain tersebut, tanpa perlu membahasnya dalam bagian ini.
Pada bagian ini, penulis harus menanggapi “apa artinya hasil yang telah diperoleh dan diklaim sebagai temuan penelitian”. Bagian ini adalah bagian yang seolah olah mudah ditulis, namun merupakan bagian tersulit untuk mendapatkan yang benar dan ini adalah bagian terpenting dari sebuah artikel. Sebagian besar manuskrip mendapatkan perhatian yang serius dari editor dan reviewer karena pembahasannya lemah, dan bahkan banyak yang dikembalikan untuk re-submit atau ditolak (rejected).
Pada bagian pembahasan ini, penulis perlu membuat “diskusi” sesuai dengan hasil penelitian yang disajikan, namun jangan mengulangi hasilnya. Penulis perlu membandingkan hasil penelitian dengan hasil-hasil penelitian sebelumnya (yang beberapa diantaranya terdapat pada bagian pendahuluan). Mungkin saja sebuah hasil penelitian menguatkan hasil penelitian orang lain, memperbaiki, atau bahkan bertolak belakang. Apapun hasilnya, penulis harus membuat “dialog” dengan hasil penelitian orang lain, berdasar pada grand theory yang ada. Jika temuannya ternyata berbeda dengan temuan orang lain, ini mungkin adalah yang luar biasa, dan pada gilirannya penulis harus menghadapinya dan meyakinkan pembaca bahwa temuan ini benar atau lebih baik dari yang ada. Meskipun kebenaran tersebut juga kadang tidak bertahan dalam periode waktu yang lama, karena akan disempurnakan dengan kebenaran-kebenaran baru yang dilaporkan oleh peneliti-peneliti lain. Begitulah memang ilmu pengetahuan itu berjalan.
Beberapa tips untuk membuat pembahasan pada sebuah manuskrip:
Bagian kesimpulan berisi ringkasan hasil penelitian atau temuan penelitian, yang berkorelasi dengan tujuan penelitian yang dituliskan dalam bagian pendahuluan. Kemudian, nyatakan poin utama dari diskusi. Sebuah kesimpulan umumnya diakhiri dengan sebuah pernyataan tentang bagaimana karya penelitian berkontribusi pada bidang studi secara keseluruhan (menunjukkan bagaimana kemajuan dari pengetahuan terkini). Kesalahan umum pada bagian ini adalah mengulangi hasil eksperimen, abstrak, atau disajikan dengan sangat daftar. Bagian kesimpulan harus memberikan kebenaran ilmiah yang jelas. Selain itu, pada bagian kesimpulan juga dapat memberikan saran untuk eksperimen di masa mendatang.
Biasanya, ada lebih banyak kesalahan dalam referensi daripada bagian manuskrip lainnya. Namun, dengan adanya software reference management, sekarang lebih mudah untuk menghindari masalah ini. Dalam teks, penulis harus mengutip semua pustaka yang dirujuk dan sebaliknya. Minimalkan penggunaan komunikasi pribadi, jangan menyertakan pengamatan yang tidak dipublikasikan, manuskrip yang dikirim namun belum diterima untuk publikasi, publikasi yang tidak diulas reviewer, atau literatur abu-abu. Utamakan artikel dalam bahasa Inggris dan artikel dari jurnal dengan tata kelola yang baik.
Untuk membuat referensi yang akuntabel, penulis dapat menggunakan software reference management, seperti EndNote atau Mendeley. Buatlah daftar referensi dan kutipan dalam teks yang sesuai dengan gaya IEEE. Contoh penulisan referensi dengan gaya IEEE:
[1] L. Augusto Horta Nogueira and R. Silva Capas, “Biofuels in Brazil: Evolution, achievements and perspectives on food security,” Global Food Security, vol. 2, no. 2, PP. 117–125, 2013.
[2] A. Pradhan and C. Mayhew, “Development of biofuels in South Africa: Challenges and opportunities,” Renewable Energy Reviews, vol. 39, no. 2014, pp. 1089–1100, 2014.
[3] M. Message K. Lebeau, T. Coosemans C. Maharis and J. Van Mierlo, “Environmental and financial evaluation of passenger vehicle technologies in Belgium,” Sustainability, vol. 5, no. 12, pp. 5020–5033, 2013.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
The names and email addresses entered this journal site will be used only for this journal and will not be made available for any other purpose or to any other party.
EDUTOURISM Journal Of Tourism Research
Samarinda State Polytechnic
Jl. Ciptomangunkusumo, Samarinda 75132, East Kalimantan, Indonesia
Phone: +62541-260588 Fax +62541260553
E-mail: jurnal_edutorism@polnes.ac.id
They license this under a Creative Commons Attribution-Share like 4.0 International License.